Sifat temperamental pada seseorang bisa muncul akibat memiliki masalah kesehatan secara fisik. Ketidakmampuan mengontrol emosi yang terus-menerus juga dapat berdampak buruk pada tubuh. Orang yang temperamental rentan mengembangkan berbagai masalah kesehatan baik pada otak maupun pada tubuhnya.
Ini termasuk peningkatan risiko serangan jantung, kecemasan, dan stroke, penyakit paru-paru, depresi, dan tekanan darah tinggi.
8. Ketidakmampuan menyelesaikan masalah
Saat seorang temperamental memiliki masalah, biasanya ia mengalami kesulitan untuk mengontrol emosi dan sulit menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekitarnya. Menyikapi masalah dengan amarah yang terus-menerus hanya akan membuat sistem saraf selalu stres daripada rileks.
Akibatnya, sulit untuk menjalin hubungan secara sosial dan tidak mau mendengar saran orang lain.
9. Penyalahgunaan obat
BACA JUGA:Pergaulan Biasa saja, Anak Mantan Dewan OKU
BACA JUGA:Dua Nasihat Untuk Pergaulan
Orang yang temperamental biasanya mudah marah dan sulit untuk mengendalikan emosinya. Orang dengan kondisi ini memiliki kemungkinan untuk menyalahgunakan zat atau obat-obatan tertentu agar merasa lebih tenang meski hanya sebentar. Namun, sayangnya obat-obatan tersebut bisa memberikan efek sebaliknya dalam beberapa kasus.
Hal ini karena sering menggunakan obat-obatan dapat memengaruhi fungsi otak.
10. Sarkasme
Jika seseorang sering melontarkan sindiran dengan kalimat sarkasme, ini bisa menandakan orang tersebut memiliki sifat temperamental. Sarkasme adalah gaya bahasa yang mengandung sindiran dengan kata-kata kasar dan tajam. Orang yang terbiasa dengan sarkasme sering kali didasarkan pada kebencian dan memiliki masalah yang belum terselesaikan.
11. Mudah berkelahi
Ketika seseorang memendam amarah yang belum terselesaikan dari luka atau trauma masa lalunya, kemungkinan besar ia akan melampiaskannya pada orang lain. Orang dengan sifat ini biasanya mudah untuk merasa terancam oleh komentar yang sepele dan menjadi alasan untuk meluapkan emosinya dengan berkelahi.