Sementara itu, dari beberapa literasi yang digali koran ini pada masa kolonial, Palembang merupakan kota pelabuhan penting yang strategis karena berada di tepi Sungai Musi.
Letak geografis ini menjadikan Palembang sebagai pusat perdagangan dan lalu lintas yang ramai.
Jalan Belabak, yang berdekatan dengan pusat pemerintahan kota lama, berkembang sebagai salah satu akses vital bagi aktivitas perdagangan dan administrasi kolonial Belanda.
Jalan Belabak disebut-sebut sebagai salah satu jalan yang sudah terbentuk sejak era kolonial, ketika Belanda mulai mengembangkan infrastruktur kota untuk mendukung jalur distribusi dan memperlancar akses ke berbagai wilayah penting di sekitar pusat kota.
Saat itu, jalan-jalan utama di sekitar Sungai Musi, termasuk Jalan Belabak, digunakan untuk menghubungkan pusat pemerintahan dengan daerah-daerah yang menjadi basis ekonomi dan produksi lokal.
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Sungai Sei Semajid, Dari Jalur Transportasi hingga Warisan Budaya Palembang
BACA JUGA:Sejarah Tersembunyi Jalan Pantai Musi, Dari Sungai Kini Menjadi Destinasi Wisata
Seiring waktu, Jalan Belabak mengalami banyak perubahan namun tetap mempertahankan peran pentingnya.
Pada masa kemerdekaan, jalan ini menjadi pusat aktivitas warga dan tempat berkumpulnya komunitas-komunitas lokal. Para pedagang tradisional memanfaatkan wilayah ini sebagai tempat berdagang dan berinteraksi, sementara para pekerja dan penduduk setempat kerap menjadikan jalan ini sebagai tempat berkumpul.
Selain itu, letaknya yang strategis di Kecamatan Ilir Timur II membuatnya mudah diakses dari berbagai sudut Palembang.
Jalan Belabak hingga kini tetap menjadi jalur vital yang menghubungkan kawasan pemukiman padat penduduk dengan pusat kota, membuatnya tak hanya berfungsi sebagai infrastruktur fisik, tetapi juga ruang interaksi sosial dan budaya.
Meski telah mengalami modernisasi, Jalan Belabak masih menyimpan aura dan keunikan masa lalunya. Bangunan-bangunan lama yang berdiri di sepanjang jalan ini menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah dan perkembangan kota Palembang.
Beberapa rumah tua dengan arsitektur khas kolonial hingga kini masih dapat ditemui, meski sebagian telah mengalami perbaikan.
Di sisi lain, jalan ini juga menghadapi tantangan di era modern, seperti peningkatan jumlah kendaraan dan padatnya aktivitas warga. Pemerintah kota Palembang terus berupaya untuk mempertahankan nilai sejarah Jalan Blabak sambil beradaptasi dengan kebutuhan transportasi dan infrastruktur modern.
Melihat potensi sejarahnya, banyak pihak berharap agar Jalan Belabak dapat menjadi salah satu kawasan cagar budaya yang terjaga di Palembang.
Beberapa komunitas sejarah dan kebudayaan setempat bahkan sering mengadakan kegiatan napak tilas atau acara kebudayaan yang melibatkan warga setempat untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai sejarah jalan ini.