SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Iran kini berada dalam posisi siaga setelah laporan mengenai kemungkinan serangan besar-besaran yang akan dilancarkan oleh Israel.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah diperintahkan untuk bersiap menghadapi potensi gempuran, menurut informasi yang diungkap oleh pejabat Iran kepada New York Times pada Jumat, 25 Oktober.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah menginstruksikan IRGC untuk berada dalam kesiapan tempur.
Iran menegaskan bahwa mereka akan berusaha menahan diri jika Israel hanya menyerang fasilitas militer atau penyimpanan senjata.
BACA JUGA:Ketegangan Meningkat, China Tunjukkan Dukungan Tegas untuk Iran
BACA JUGA:Ketegangan Iran-Israel Meningkat, Israel Bersiap Serang Fasilitas Militer Iran
Namun, jika serangan tersebut menargetkan infrastruktur penting seperti situs minyak, fasilitas nuklir, atau pemimpin senior Iran, mereka tidak akan ragu untuk membalas.
Iran mengindikasikan bahwa respons mereka akan bergantung pada tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan Israel.
Dalam diskusi tentang persiapan militer, disebutkan bahwa jika Israel menyerang dengan skala besar dan menimbulkan banyak korban, Iran siap melakukan balasan.
BACA JUGA:Hamas Nilai Serangan Rudal Iran Sebagai Aksi Pembalasan
BACA JUGA: Supriyani Dapat Dukungan untuk Menjadi Guru PPPK Pasca Viral Karena Tuduhan Memukul Anak Polisi
Sebaliknya, jika serangan Israel terbatas pada pangkalan militer tertentu, respons Iran mungkin tidak akan seagresif itu.
Saat ini, Iran dilaporkan telah menyiapkan hingga 1.000 rudal balistik untuk dijadikan ancaman terhadap Israel.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menganggap serangan rudal Iran ke wilayah Israel sebagai eskalasi signifikan.
BACA JUGA:Kisah Nabi Khidir, Pertemuan dengan Nabi Musa dan Pencarian Ainul Hayat Bersama Raja Zulkarnain