Israel Setuju Kirim Delegasi untuk Lanjutkan Perundingan Sandera dengan Hamas
Delegasi Israel berangkat ke Qatar untuk melanjutkan perundingan dengan Hamas, setelah kemajuan dalam pembicaraan mengenai pembebasan sandera. Foto:Ist/Sumateraekspres.id --
SUMATERAEKSPRES.ID – Delegasi perunding Israel akan berangkat menuju Qatar untuk melanjutkan perundingan terkait sandera yang ditahan oleh Hamas.
Keputusan ini diambil setelah ada kemajuan dalam pembicaraan yang sempat terhenti, meskipun sebelumnya ada laporan bahwa negosiasi antara kedua pihak menemui jalan buntu.
Pada Kamis (2/1) 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa dia menyetujui pengiriman delegasi yang akan berangkat ke Doha untuk membahas kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
BACA JUGA:Makin Gila, Israel Tolak Gencatan Senjata, Netanyahu Fokus Singkirkan Kelompok Radikal di Palestina
BACA JUGA:PBB Dorong Israel Untuk Penuhi Kewajiban Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Meskipun sebelumnya ada ketegangan terkait kelanjutan perundingan, baik Israel maupun Hamas kini memberi sinyal bahwa perundingan bisa dilanjutkan.
Kantor Perdana Menteri mengungkapkan bahwa Netanyahu telah memberikan wewenang kepada delegasi yang terdiri dari anggota Mossad, Shin Bet, dan IDF untuk melanjutkan negosiasi di Qatar.
Delegasi Israel dijadwalkan berangkat pada Jumat. Pihak Hamas juga diperkirakan akan berada di Doha untuk melanjutkan pembicaraan.
BACA JUGA:Perundingan Pembebasan Sandera Dalam Konflik Israel-Palestina, Proses yang Alot dan Menjanjikan
BACA JUGA:Serangan Udara Israel Hantam Basis Militer di Tartus, Eskalasi Memanas di Suriah
Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Channel 12 bahwa keputusan ini diambil setelah terjadi "kemajuan signifikan dalam beberapa hari terakhir."
Forum Sandera dan Keluarga Hilang menyambut baik keputusan ini, mengingat pentingnya melanjutkan negosiasi demi pembebasan para sandera.
Mereka menekankan bahwa situasi para sandera yang ditahan di terowongan Hamas tidak dapat ditunda lebih lama.
"100 sandera yang masih berada di dalam terowongan Hamas tidak memiliki waktu lebih banyak untuk menunggu hasil perundingan.