PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Para orang tua dan atlet badminton peraih juara Pekan Olahraga Daerah (Popda) Sumsel XVI-2022, merasa terzholimi oleh seleksi atlet jelang Pekan Olahraga Nasional (Poponas) XVI-2023 nanti. Mereka terus berjuang agar seleksi yang digelar di Sekayu, Muba oleh Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumsel pada 11 hingga 12 Maret 2023, dibatalkan. "Seleksi itu banyak kejanggalan. Satu contoh saja, ada atlet yang juara Popda, malah tidak diundang,"ujar H Taufik Hidayat, perwakilan orang tua atlet peraih juara Popda XVI-2022 Sumsel, Jumat 17 Maret 2023. Selain itu, lanjutnya, saat seleksi tidak ada dipertandingkan ganda. Tapi, semua tunggal. Jadi, juara ganda, saling diadu. "Ya, tentu saja salah satu dari atlet juara Popda yang diadu, tersingkir,"ucapnya.
BACA JUGA :Peraih Emas Badminton Popda Sumsel Malah Tidak Lolos, Proses dan Hasil Seleksi Popnas Dipertanyakan BACA JUGA :LOKER KEREN, Rekrutmen Bersama SKK Migas dan KKKS, Catat Batas Akhir PendaftaranSeleksi seperti ini, sambung Direktur Utama PT Bintang Sriwijaya Perkasa, benar-benar merugikan dan merusakan motivasi atlet. "Atlet Palembang yang sangat dirugikan dan didzholimi, "ucapnya.