Kinerja APBN Defisit, Pemerintah Klaim Tetap Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global

Sabtu 19 Oct 2024 - 16:39 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hingga Agustus 2024, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia menunjukkan ketahanan meski menghadapi tantangan dari gejolak ekonomi global.

Defisit anggaran tercatat sebesar Rp153,7 triliun, yang setara dengan 0,68% dari Produk Domestik Bruto (PDB), menunjukkan pengelolaan yang tetap terjaga dengan keseimbangan primer surplus Rp161,8 triliun.

Pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 2,5% year-on-year (yoy), mencapai Rp1.777 triliun, atau 63,4% dari target APBN 2024. Penerimaan pajak berkontraksi 4,0% yoy, di mana penerimaan pajak tercatat Rp1.196,5 triliun.

"Penurunan ini disebabkan oleh moderasi harga komoditas dan peningkatan restitusi," tulis pemerintah dalam siaran pers bersama Kemenkeu, Bank Indonesia, dan Stakeholders lainnya.

BACA JUGA:Gelontorkan APBD Sangat Besar untuk Dana Hibah Pilkada Serentak 2024, Harapkan Berjalan Aman, Damai, Lancar

BACA JUGA:APBN 2024 On Track: Pendapatan Negara Tembus Rp1.777 Triliun, Apa Selanjutnya?

Namun, penerimaan dari kepabeanan dan cukai meningkat 6,8% yoy menjadi Rp183,2 triliun, berkat relaksasi ekspor komoditas tembaga serta peningkatan produksi hasil tembakau.

Di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp383,8 triliun, turun 4,8% yoy, terutama karena penurunan lifting migas serta moderasi harga mineral dan batu bara.

Sementara itu, belanja negara mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 15,3% yoy, mencapai Rp1.930,7 triliun. Kenaikan ini terutama ditujukan untuk mendukung berbagai agenda pembangunan dan menjaga kesejahteraan masyarakat.

Belanja pemerintah pusat tercatat Rp1.368,5 triliun, meningkat 16,9% yoy, sementara transfer ke daerah mencapai Rp562,1 triliun, tumbuh 11,6% yoy. Kenaikan belanja ini didorong oleh program perlindungan sosial, subsidi, dan pembangunan infrastruktur.

BACA JUGA:Fraksi Golkar Tolak RAPBD Palembang 2025, Hidayat: Aneh, Bahas APBD Triliunan Hanya Diberi Waktu 2 Hari

BACA JUGA:fraksi DPRD Provinsi Sumsel Sampaikan Pandangan Umum terhadap Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024

Pembiayaan anggaran hingga saat ini mencapai Rp291,9 triliun, atau 55,8% dari target APBN. Ini termasuk pembiayaan utang sebesar Rp347,6 triliun, yang mencakup penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp310,4 triliun.

Pemerintah terus berkomitmen untuk mengelola pembiayaan utang secara hati-hati dengan mempertimbangkan likuiditas dan dinamika pasar.

Dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat, pemerintah menerapkan berbagai program perlindungan sosial, seperti Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan.

Kategori :