SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) menggelar acara bertajuk “Memperkuat Ekosistem Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan” di Aula Djuanda, Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, serta pejabat Kemenkeu dan berbagai pemangku kepentingan dari sektor publik, multinasional, dan swasta.
Agenda utama acara ini adalah peluncuran tiga inisiatif penting yang diharapkan dapat memperkuat ekosistem pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
Pertama, sebuah buku berjudul “Menapak Jejak Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan Infrastruktur” yang mendokumentasikan perjalanan dan tantangan dalam pembangunan infrastruktur nasional.
BACA JUGA:Menanti Langkah The Fed, Kemenkeu Prediksi Pemangkasan Suku Bunga Hingga 100 Bps
BACA JUGA:Penyaluran UMi Rendah, Gandeng Koperasi, Kemenkeu Mulai Tahun Depan
Buku ini tidak hanya mencatat sejarah, tetapi juga menjadi cermin bagi generasi mendatang tentang strategi kebijakan Kemenkeu.
Inisiatif kedua adalah peluncuran Revised Environment, Social, and Governance (ESG) Manual, yang berfungsi sebagai pedoman dalam penerapan aspek ESG di setiap proyek infrastruktur.
Ini diharapkan dapat memastikan pembangunan berjalan dengan prinsip keberlanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan.
Ketiga, inovasi kebijakan dukungan pemerintah yang berfokus pada pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, membuka peluang sinergi antara sektor publik dan swasta.
BACA JUGA:Come Back Usai Vakum 3 Tahun, Pegawai Kemenkeu Ikut Musi Run Kategori 10K
BACA JUGA:RSMH Sesuaikan Tarif Layanan, Merujuk Peraturan Baru dari Kemenkeu
Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, dalam pidato kunci mewakili Menteri Keuangan, menegaskan pentingnya kebijakan yang adaptif terhadap tantangan global.
Peluncuran buku dan ESG Manual, serta kebijakan baru, menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem pembiayaan yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Pemerintah bertekad untuk menciptakan infrastruktur yang mendukung ekonomi dan lingkungan. Kebijakan ESG ini akan menambah kepercayaan investor bahwa proyek infrastruktur kita sesuai dengan tren pembangunan berkelanjutan global,” kata Suminto.