Tanaman ini dapat melindungi sel-sel jantung dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan mengurangi peradangan pada tubuh. Dengan begitu, risiko terkena penyakit jantung dapat menurun.
Selain itu, daunnya yang kaya vitamin A, vitamin C, vitamin K, mineral, kalsium, mangan, zat besi, dan kalium cocok menjadi paduan salad dan roti lapis yang sehat. Akar dandelion yang dipanggang juga diketahui dapat digunakan untuk menyeduh kopi dengan hasil kopi yang bebas kafein.
Meski telah lama digunakan sebagai obat herbal, penggunaan dandelion masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Cara konsumsi yang kurang tepat dikhawatirkan dapat mendatangkan berbagai risiko terjadinya gangguan kesehatan.
Sama seperti pada kebanyakan tanaman, konsumsi dandelion dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi. Efek samping ini lebih rentan terjadi pada orang yang alergi terhadap tanaman sejenisnya, seperti bunga matahari dan bunga aster.
Selain itu, pada orang dengan kulit sensitif, dandelion diketahui dapat menyebabkan dermatitis kontak. Efek samping dandelion ini bisa membuat kulit gatal-gatal, bengkak, bersisik, dan bernanah.
BACA JUGA:10 Bunga Terbaik untuk Hadiah Ulang Tahun yang Bermakna dan Spesial
BACA JUGA:Tahukah Kamu Indonesia Punya Tiga Bunga Nasional? Ini Faktanya
Panduan Mengonsumsi Dandelion
Untuk menghindari risiko terjadinya gangguan kesehatan saat mengonsumsi dandelion, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
• Batasi konsumsi dandelion pada wanita hamil dan menyusui karena efeknya belum diketahui secara pasti.
• Waspadai munculnya reaksi interaksi obat ketika dandelion dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain, misalnya antibiotik.
• Hindari konsumsi dandelion bila memiliki kondisi hemokromatosis, karena kandungan zat besi di dalamnya.
• Pastikan kualitas tanah yang digunakan untuk menanam tanaman ini baik, karena dandelion menyerap logam berat seperti timbal, nikel, tembaga, kadmium, pestisida, dan zat lain dari lingkungan sekitarnya.