Selain merugikan UMKM, aplikasi Temu juga disebut membawa risiko bagi konsumen.
Berdasarkan pengalaman di beberapa negara, produk yang dijual melalui platform ini sering kali tidak memenuhi standar kualitas.
Pada tahun 2023, induk perusahaan Temu, PINDUODUO, sempat ditangguhkan oleh Google karena adanya dugaan malware yang dapat mengakses data pengguna.
BACA JUGA:Festival Karya Nyata ke-11 Palembang: UMKM Sumatera Selatan Bangkit Bersama BUMN, Mantap!
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Dukung Pertumbuhan UMKM Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Solusi Pembiayaan Mudah
Atas dasar inilah, Kominfo memblokir aplikasi Temu di platform seperti AppStore dan PlayStore untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman ini.
Upaya Perlindungan UMKM
Dengan pemblokiran aplikasi Temu, pemerintah berharap dapat melindungi pelaku UMKM dari serbuan produk asing yang berpotensi merusak pasar lokal.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar domestik tanpa tekanan dari produk-produk impor berharga murah.
Tentang Aplikasi Temu
Aplikasi Temu adalah sebuah platform e-commerce asal China yang memungkinkan konsumen membeli berbagai macam produk secara langsung dari pabrik dengan harga yang sangat terjangkau.
Aplikasi ini beroperasi dengan model bisnis direct-to-consumer (D2C), di mana produk-produk yang ditawarkan berasal dari produsen tanpa perantara, sehingga harga bisa jauh lebih murah dibandingkan dengan marketplace tradisional.
BACA JUGA:Dukung UMKM Go Global, BSI Berangkatkan 5 UMKM Binaan ke Arab Saudi
BACA JUGA:Sehari Pasca Dilantik jadi Wako-Wawawako Fitri-Nandri Kucurkan Modal Usaha buat UMKM, Ini Janjinya!
Temu menawarkan berbagai jenis produk, mulai dari fashion, elektronik, hingga perlengkapan rumah tangga.
Namun, aplikasi ini menuai kontroversi karena dianggap merugikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal di berbagai negara, termasuk Indonesia.