SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menginformasikan bahwa aplikasi e-commerce asal China, Temu, kini telah tersedia di Indonesia melalui platform App Store dan Play Store.
Aplikasi ini, yang sudah beroperasi di berbagai negara, menjadi perhatian pemerintah karena dapat berdampak pada keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, menyebut bahwa Kemenkop UKM akan segera melakukan pertemuan.
Yakni dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta Kementerian Investasi untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.
BACA JUGA:Semen Baturaja Dukung UMKM Binaan Go Digital di Karya Nyata Festival
BACA JUGA:Festival Karya Nyata ke-11 Palembang: UMKM Sumatera Selatan Bangkit Bersama BUMN, Mantap!
"Kami akan bertemu pekan ini untuk membahas aplikasi Temu yang sudah muncul di App Store dan Play Store," ujar Fiki di Jakarta, melansir pelbagai sumber, Rabu, 9 Oktober 2024.
Menurut Fiki, keberadaan aplikasi Temu perlu diwaspadai karena dapat mengancam UMKM di Indonesia.
Aplikasi ini memungkinkan konsumen melakukan transaksi langsung dengan pabrik di China, tanpa perantara seperti seller, reseller, atau dropshipper.
Selain itu, produk yang dijual di platform tersebut dihargai sangat murah berkat subsidi dari pihak platform.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Dukung Pertumbuhan UMKM Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Solusi Pembiayaan Mudah
BACA JUGA:Dorong UMKM Sukses di Pasar Global, PLN Beri Pelatihan Ekspor
Berdasarkan hasil penelusuran, aplikasi Temu saat ini telah menawarkan sejumlah promo menarik dengan pengiriman gratis ke berbagai negara.
Aplikasi ini memiliki rating 4,6 di App Store, dan dikembangkan oleh Temu dan Whalek.
Risiko Bagi UMKM Indonesia