SUMATERAEKSPRES.ID-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyetujui tes diagnostik pertama untuk cacar monyer (mpox) yang memberikan hasil secara langsung.
Tes tersebut diharapkan bisa mempercepat diagnosis di negara-negara yang menghadapi wabah.
Pada Jumat (5/10/2024) lalu, WHO menyatakan tes 'PCR real-time' yang disebut Alinity MPXV assay bakal mendeteksi virus melalui swab lesi kulit.
Tes baru tersebut bertujuan untuk membantu konfirmasi kasus dengan lebih cepat dan efisien.
WHO menyatakan bahwa tes tersebut penting dalam memperluas kapasitas pengujian, utamanya di negara-negara yang melaporkan lonjakan kasus mpox.
Di Republik Demokratik Kongo (DRC), pusat wabah Mpox saat ini, hanya 37 persen dari kasus yang dicurigai telah diuji pada tahun ini.
BACA JUGA:WHO-BPOM Setujui Penggunaan Vaksin MPox Dalam Situasi Darurat Kesehatan
BACA JUGA:Antisipasi MPox, Pasang Thermal Scanner
Mengutip Al Jazeera, mpox telah terdeteksi di 16 negara Afrika pada 2024
Dn hingga kini lebih dari 800 orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus tersebut.
Mpox tersebar melalui kontak manusia-ke-manusia serta kontak dengan hewan yang terinfeksi
Pada orang yang terjangkit Mpox timbul gejala seperti demam, nyeri, dan lesi kulit.
WHO menyebutkan bahwa pengujian yang terbatas dan keterlambatan dalam mengkonfirmasi kasus di Afrika turut berkontribusi pada penyebaran virus.
Dengan mendeteksi DNA dari sampel ruam pustular atau vesikular, kasus mpox bisa dikonfirmasi dengan lebih efisien dan efektif.
Tes tersebut terdaftar di bawah prosedur Emergency Use Listing (EUL), yang mempercepat ketersediaan alat diagnostik selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.