Langkah Penyelesaian
Untuk membantu anak tersebut beradaptasi, saya mulai memberikan perhatian ekstra selama beberapa minggu. Langkah awal yang saya ambil adalah membangun hubungan kepercayaan dengan mendekati anak secara perlahan. Saya sering mengajak anak berbicara dan bermain bersama teman-temannya untuk memperkenalkan suasana sekolah secara bertahap. Saya juga bekerja sama dengan orang tuanya, termasuk membawa barang kesayangan anak ke sekolah atau membicarakan hal-hal yang disukai anak di rumah, sebagai bentuk dukungan tambahan.
Hasil Usaha
Setelah beberapa minggu, anak tersebut mulai menunjukkan perkembangan positif. Ia semakin nyaman berada di sekolah, mulai aktif berpartisipasi dalam kegiatan, dan lebih mudah berpisah dengan orang tua saat diantar ke sekolah. Hubungan yang baik antara guru dan anak terbukti membantu menciptakan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan diri anak.
Pelajaran Penting
Pengalaman ini memberikan saya pelajaran berharga tentang pentingnya membangun hubungan yang positif dengan anak, terutama ketika mereka menghadapi perubahan besar seperti masuk ke sekolah baru. Dukungan emosional yang konsisten dari guru dan orang tua dapat mempercepat proses adaptasi anak dalam menghadapi lingkungan baru.
BACA JUGA:Besaran TPG Bagi Guru Lulus PPG Ditetapkan, Cek Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:3 Contoh Laporan Studi Kasus untuk Peserta PPG Tahap 2
Studi Kasus 7: Mengatasi Perilaku Agresif pada Anak di Kelas PAUD
Seorang anak di kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menunjukkan perilaku agresif seperti memukul atau mendorong teman saat merasa frustasi atau marah. Tindakan ini mengganggu jalannya aktivitas kelas dan membuat teman-temannya merasa terganggu.
Langkah-langkah Mengatasi Masalah
Saya memulai dengan mengamati situasi yang sering memicu perilaku agresif pada anak tersebut. Setelah pemicu diidentifikasi, saya mulai mengajarkan keterampilan sosial dan emosional kepada anak. Kami memfokuskan pada bagaimana mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, menerapkan teknik pernapasan untuk menenangkan diri, dan mengajarkan anak cara meminta bantuan dari guru ketika menghadapi situasi sulit. Selain itu, saya mengikutsertakan anak dalam kegiatan kelompok yang membutuhkan kerja sama untuk mengembangkan rasa empati dan kemampuan mengendalikan diri.
Perubahan yang Terjadi
Secara bertahap, perilaku agresif anak tersebut mulai berkurang. Anak semakin mampu mengelola emosinya dengan baik dan berinteraksi secara lebih positif dengan teman-temannya. Lingkungan kelas menjadi lebih kondusif dan teman-teman sekelas merasa lebih nyaman.
Pelajaran Berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya pengajaran keterampilan sosial dan emosional sejak dini. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak bisa belajar mengekspresikan emosi mereka secara lebih baik dan berinteraksi dengan orang lain secara positif.
Catatan Penting