Masalah yang Dihadapi
Dalam kelas yang saya ampu, ada beberapa siswa yang sering menunjukkan perilaku kurang disiplin, seperti berbicara ketika saya sedang mengajar, mengganggu teman sekelas, serta tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Perilaku-perilaku ini mengganggu jalannya proses belajar-mengajar dan mengakibatkan siswa lain sulit berkonsentrasi.
Langkah-Langkah untuk Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah ini, saya memilih menerapkan aturan kelas yang lebih tegas dan konsisten. Pertama-tama, saya mengadakan diskusi dengan para siswa untuk bersama-sama merumuskan aturan kelas yang akan dijalankan. Aturan-aturan tersebut kemudian dipajang di dinding kelas agar selalu terlihat oleh semua siswa. Selain itu, saya juga menggunakan sistem penghargaan bagi siswa yang menunjukkan perilaku positif dan konsekuensi bagi siswa yang melanggar aturan yang sudah disepakati.
Hasil dari Tindakan
Setelah beberapa minggu, saya melihat perubahan positif pada perilaku siswa. Mereka mulai lebih disiplin dan lebih memperhatikan saat pelajaran berlangsung. Gangguan selama proses belajar-mengajar berkurang signifikan, dan suasana kelas menjadi jauh lebih nyaman serta kondusif untuk belajar. Sistem penghargaan dan konsekuensi yang diterapkan ternyata sangat membantu dalam memotivasi siswa untuk berperilaku lebih baik.
Pelajaran yang Didapat
Pengalaman ini memberikan saya pelajaran penting tentang konsistensi dalam menerapkan aturan serta manfaat melibatkan siswa dalam proses pembuatan aturan. Dengan keterlibatan mereka, siswa merasa lebih bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.
BACA JUGA:Hindari! Inilah 14 Kendala yang Ditemui Saat UKPPPG, Peserta Tahap 2 Wajib Tahu
BACA JUGA:Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Topik 3 PPG Guru Tertentu
Studi Kasus 4: Meningkatkan Keterlibatan Siswa Pemalu dalam Diskusi Kelas
Masalah yang Dihadapi
Di salah satu kelas, saya mendapati beberapa siswa yang sangat pemalu, yang jarang ikut terlibat dalam diskusi kelas. Mereka lebih cenderung bersikap pasif, hanya fokus menyelesaikan tugas tanpa banyak bertanya atau berkomentar. Hal ini berdampak pada lambatnya perkembangan keterampilan komunikasi dan kemampuan berpikir kritis mereka.
Pendekatan untuk Mengatasi Masalah
Untuk membantu siswa-siswa ini, saya menerapkan metode 'Think-Pair-Share'. Langkah pertama, siswa diberi waktu untuk memikirkan ide mereka sendiri. Setelah itu, mereka berpasangan dengan teman untuk mendiskusikan pemikiran tersebut, dan akhirnya berbagi hasil diskusinya dengan seluruh kelas. Metode ini memberi ruang kepada siswa pemalu untuk menyampaikan pendapat mereka dalam suasana yang lebih intim, yang membantu mengurangi rasa cemas saat harus berbicara di depan banyak orang.
Hasil dari Implementasi
Setelah beberapa kali menerapkan teknik ini, saya melihat adanya perubahan positif pada partisipasi siswa pemalu. Mereka mulai lebih percaya diri untuk berbicara di dalam kelompok kecil, dan secara bertahap keberanian ini membawa mereka untuk berani berbicara di depan kelas. Selain itu, keterlibatan mereka dalam diskusi yang lebih mendalam turut meningkatkan kemampuan berpikir kritis.