Kemenag Gandeng Akademisi dan Aktivis, Ubah Masjid jadi Ramah Lingkungan

Jumat 04 Oct 2024 - 21:55 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, serta para aktivis lingkungan untuk mendalami praktik-praktik terbaik terkait masjid ramah lingkungan.

Selain itu, guru dan takmir masjid juga ikut berpartisipasi dalam program ini.

Sebanyak 54 orang akan turut ambil bagian dalam acara International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 yang mengusung tema "Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation".

Dalam kegiatan tersebut, peserta diharapkan dapat menulis dan mengkaji praktik baik dari masjid yang ramah lingkungan, sekaligus menyoroti peran penting rumah ibadah dalam mendukung terciptanya ekosistem yang lebih hijau.

BACA JUGA:Kemenag Umumkan Pemenang Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRA) 2024 di Solo, ini Nama-Nama Masjidnya!

BACA JUGA:Daftar Pemenang AMPeRa 2024, Cek Yuk Masjid yang Berhasil Menjadi Contoh di Indonesia

Hasil kajian ini diharapkan akan menjadi acuan dalam pengembangan masjid ramah lingkungan di masa depan, serta memperkuat kontribusi rumah ibadah dalam upaya pelestarian lingkungan secara menyeluruh.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kamaruddin Amin, menekankan pentingnya peran masjid sebagai pelopor dalam gerakan konservasi lingkungan di tengah meningkatnya masalah perubahan iklim.

"Perubahan iklim adalah tantangan yang harus dihadapi bersama, dan masjid sebagai pusat gerakan sosial harus ikut terlibat dalam menyikapi isu ini," kata Kamaruddin.

Sebagai langkah konkret, Kamaruddin menyarankan agar pesan-pesan tentang pentingnya pelestarian lingkungan disampaikan dalam khutbah Jumat.

BACA JUGA:Daftar Masjid Paling Bersejarah di Palembang: Destinasi Religi dengan Nilai Historis yang Mendalam

BACA JUGA:Netizen Geger, CCTV Masjid Rekam Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Matnur, Ini Ciri-Cirinya!

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran umat tentang perlunya menjaga kelestarian alam.

Selain itu, ia juga mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan di masjid, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Langkah ini, menurut Kamaruddin, merupakan bagian dari dakwah bil hal atau dakwah melalui tindakan nyata.

Kategori :