Selama ini ada larangan kaum muslim untuk tidur setelah Ashar menjelang waktu Maghrib.
Hal ini termaktub dalam sebuah hadits yang berisikan penjelasan mengenai waktu tidur yang dianjurkan dan sebaiknya tidak dilakukan.
BACA JUGA:Bolehkah Tidur Usai Olahraga? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Anak tak Boleh Tepapar Screen Time, Picu Gangguan Tidur, Miopia, Obesitas, hingga Emosional
Mengutip buku 'Sunnah Rasulullah Sehari-hari' karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, bahwa Khawat bin Jubair secara mauquf dengan sanad yang shahih menyampaikan:
"Tidur pagi adalah kebodohan, tidur pada pertengahan siang adalah perilaku yang baik dan tidur pada sore hari adalah kepandiran."
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan dalam buku yang sama yaitu 'Risalah Hati' bahwa terdapat pesan Rasulullah SAW bahwa:
"Tidur pada waktu pagi itu suatu kedunguan, tidur pada siang hari itu bagus, dan tidur pada sore hari itu adalah kebodohan."
Sementara riwayat lain, terdapat sebuah penjelasan mengenai sebuah hadits yang menyampaikan terkait tidur setelah Ashar yang kerap membuat seseorang mengalami efek tertentu.
Imam Al-Ghazali dalam bukunya '40 Pokok Agama', menyebut bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang tidur setelah Ashar lalu akalnya menjadi gila, maka janganlah ia mencela siapapun kecuali dirinya sendiri" (HR. Abu Ya'a dalam Al-Musnad dari hadits Asiyah r.a.).
BACA JUGA:Sebelum Tidur Sebaiknya Lakukan 4 Tips Ini, Agar Kulit Wajah Bersih dan Sehat
BACA JUGA:Ini Tiga Jenis Gangguan Tidur yang Wajib Kamu Waspadai
Dari penjelasan ini bisa dipahami bahwa hukum tidur setelah Ashar adalah tidak dianjurkan dan sebaiknya tidak dilakukan oleh setiap muslim.
Tetapi, kaum muslim dapat tidur sesuai dengan waktu yang sudah dianjurkan.
Lalu, kapan waktu tidur yang dianjurkan di dalam Islam?