• Penyiraman: Singkong merupakan tanaman tahan kekeringan namun harus terus disiram pada musim kemarau terutama pada awal masa pertumbuhan.
• Penyiangan: Singkong membutuhkan tanah yang bebas rumput agar unsur hara tidak terganggu.
Penyiangan dilakukan secara rutin agar gulma tidak tumbuh di sekitar tanaman.
• Ukuran: Potong sisa daun atau cabang untuk memastikan nutrisi tanaman terfokus pada pembentukan umbi dan bukan pada daun.
BACA JUGA:Murah dan Praktis, Begini Cara Memasak Daun Singkong yang Lezat dan Bergizi, Yuk Bikin Sendiri!
BACA JUGA:Selain Rasanya Gurih, Ternyata Singkong Rebus Memiliki 9 Manfaat Penting untuk Kesehatan Tubuh
7. Panen tepat waktu
Salah satu penyebab buruknya panen adalah panen yang terlalu dini atau terlambat.
Ubi kayu dapat dipanen dalam waktu 8 hingga 12 bulan, tergantung varietas dan kondisi tanah.
• Ciri-ciri singkong siap panen : Daun mulai menguning dan rontok, batang menjadi tua, umbi besar dan matang.
• Cara memanen : Keluarkan singkong dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya.
Sebaiknya panen dilakukan pada pagi atau sore hari agar umbi tetap segar.
8. Rotasi tanaman
Untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah hama, lakukan rotasi tanaman setelah beberapa kali panen singkong.
Anda bisa menanam kacang-kacangan seperti kacang-kacangan untuk mengembalikan unsur hara ke dalam tanah sebelum menanam kembali singkong.
Menanam singkong agar tidak gagal panen memerlukan perhatian yang cermat terhadap pemilihan benih, penyiapan tanah, penanaman, dan perawatan tanaman yang tepat.