Dia kemudian menelpon Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis kala itu. Mempertanyakan soal kabar mutasi jadi Kapolda Jambi itu. “Pak Kapolri cuma mengucapkan selamat. Katanya, nanti ketemu saat pelantikan jadi Kapolda Jambi, pada November 2022,” kenang Rachmad.
Dua bulan Rachmad jadi Kapolda Jambi, Kapolri berganti. Rachmad berpikir, mungkin dia akan bergeser pula dari jabatan Kapolda Jambi. Ternyata tidak, cukup lama. Sampai 23 bulan.”Terus lagi pulang dari Istana Negara pada 14 Oktober 2022 itu, saya dapat WhatsApp, geser sedikit. Apalagi ini,” ujarnya bingung.
Dia mencari-cari informasi, dua jam kemudian baru dapat kepastian. Ternyata, dia bergeser pindah menjadi Kapolda Sumsel. “Di Sumsel, saya tidak pernah bercita-cita sampai pensiun di sini. Sebenarnya jadi kapolda itu capek pikiran, capek hati, capek fisik. Tapi saya tidak boleh tunjukkan, saya harus semangat terus,” bebernya.
Sampai akhirnya, Agustus tadi Rachmad dipanggil dan diarahkan bertugas ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Yang kurang lebih saya pernah bertugas di bidang itu, walaupun berbeda. Kalau di Dirtipidsiber Bareskrim Polri di bidang penyidikan. Kalau BSSN, cenderung di bidang pencegahan,” jelasnya.
Lalu keluarlah Surat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 127/TPA Tahun 2024, tertanggal 17 September 2024 Presiden RI Joko Widodo, menunjuk A Rachmad Wibowo sebagai Wakil Kepala BSSN. Rachmad resmi dilantik Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, pada 20 September 2024 lalu. “Orangnya baik sekali, peraih Adhi Makayasa 1986. Sepuluh tahun di atas saya,” terangnya.
Pada hari yang sama di 20 September 2024, keluar Surat Telegram (ST) Kapolri Nomor: ST/2098/IX/KEP/2024, tertanggal 20 September 2024. Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK MH, yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), diangkat menjadi Kapolda Sumsel.
Rachmad memohon doa di sisa kariernya kurang lebih 2 tahun 6 bulan sebagai anggota Polri, bisa diselesaikannya dengan nyaman. “Bisa landing (pensiun) dengan nyaman. Karena cita-cita saya, pensiun dengan bahagia,” tuturnya.
Karier itu ditegaskannya lagi, sudah diatur Tuhan dan pimpinannya di Polri. “Jadi, bekerja saya yang baik-baik dan ikhlas. Kalau selama saya menjadi Kapolda Sumsel, ada yang tidak berkenan atas kekhilafan saya, saya minta maaf,” imbuhnya.