PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Hari pertama pelaksanaan kampanye, Rabu (25/9), calon gubernur Sumsel H Herman Deru memilih nongkrong bareng generasi milenial Herman Deru-Cik Ujang (HDCU). Ngopi bareng di pelataran dermaga 16 Ilir Palembang.
“Lima tahun yang lalu belum terbuka ini, masih semi tertutup dan sevulgar ini. Tapi, aku tau anak-anak muda ini pagarnya. Mana yang boleh terlompat dan mana yang tidak boleh terlompat,” kata Herman Deru.
Kata Herman Deru, kuncinya berpolitik yang santun. “Jadi ada kuncinya. Walaupun kita penesan, kita tidak boleh menyebut nama kandidat yang lain. Selalu kuajak untuk tim HDCU, para simpatisan ayo kita sama-sama untuk menjadi pelaku dan supporter yang betul betul riang gembira,” tuturnya.
Selama 65 hari ke depan, dia mengajak masyarakat Sumatera Selatan untuk riang gembira. “Dak katek hasat hasut, apolagi fitnah. Dan ini butuh proses kedewasaan. Siapa yang mulai? kita balik. Jangan yang tua-tua, tetapi yang muda-muda,” ucap Herman Deru, berpasangan calon wakil gubernurnya Cik Ujang.
”Jadi orang-orang muda yang memulai untuk berpolitik dengan riang gembira, sopan santun tanpa harus bermasalah dengan etika dan hukum. Itu paling penting,” tambahnya. Herman Deru mengaku senang adanya pertemuan para kandidat dengan konstituen, dengan cara seperti ini.
Herman Deru didampingi putri kedua dan menantunya, Samantha Tivani dan M Yaser, serta tim pemenangan. Pada hari yang sama, juga digelar ’Pasar Murah HDCU Menyala Abangku’, di Lorong Generasi 1, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Kaum emak-emak menyambut antusias, memanfaatkan momen tersebut untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Calon gubernur nomor urut 1 itu menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat dan berbagai pihak lintas politik yang turut mendukung acara ini.
Menurutnya, inisiatif ini muncul berkat ide dari tokoh masyarakat setempat, Kemas Khoirul Mukhlis. "Pasar murah ini merupakan langkah strategis untuk membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga yang lebih terjangkau,” sampainya.
Herman Deru merasakan pentingnya program seperti pasar murah ini. Sebenarnya, dia ingin sembako diberikan secara gratis. “Tapi demi kebersamaan dan menjaga kemandirian, kita tetap jual dengan harga yang sangat murah. Kalau bisa, kita adakan acara seperti ini setiap hari,” sebutnya.
Antusiasme warga yang begitu tinggi dalam mendapatkan sembako murah, menjadi inspirasi bagi dirinya. Dia semakin yakin bahwa program sembako murah harus terus dilanjutkan. “Insya Allah, jika nanti saya terpilih sebagai gubernur, saya akan fokus pada upaya menurunkan harga sembako melalui berbagai kebijakan strategis," janjinya.
Menekankan untuk merealisasikan sembako murah, lanjut Herman Deru, faktor infrastruktur dan tata niaga harus diperbaiki. Dia menyoroti bagaimana biaya transportasi berperan besar dalam harga kebutuhan pokok di Sumatera Selatan.
"Kenapa di Palembang harga bawang dan cabai lebih mahal dibandingkan daerah seperti Pagaralam? Itu karena biaya transportasi yang tinggi. Kalau kita bisa menekan biaya ini, harga bawang dan cabai pasti bisa turun," ulasnya.
Gubernur Sumsel periode 2018-2023 itu juga mengingatkan pentingnya ketahanan pangan melalui program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumah, dengan menanam cabai atau kebutuhan pokok lainnya.
"Dengan program GSMP, kita ajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah. Ini salah satu solusi agar kebutuhan pokok bisa dipenuhi sendiri dan tidak tergantung sepenuhnya pada pasar," terangnya.
Di akhir acara, Herman Deru sempat melontarkan candaan yang disambut tawa oleh ibu-ibu yang hadir. “HDCU nomor 1, jadi kalau ibu-ibu punya suami, berapa? Satu juga, kan? Mudah-mudahan, acara pasar murah ini juga jadi tempat jodoh buat yang masih sendiri, ya," ucapnya sambil tertawa.