SUMATERAEKSPRES.ID - Umumnya anak takut jika diajak ke dokter gigi. Walaupun giginya sakit tetapi dia lebih memilih menahan rasa sakit tersebut. Membujuk anak untuk ke dokter gigi memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Meski sulit, harus tetap membujuknya karena kesehatan gigi bisa berpengaruh pada kesehatannya secara keseluruhan, bahkan ketika sudah dewasa. Supaya dokter gigi tidak lagi menjadi momok bagi anak-anak, simak informasi berikut.
BACA JUGA:Kapan Sebaiknya Membawa Anak ke Dokter Gigi untuk Pertama Kalinya? Simak Yuk Jawabannya'
BACA JUGA:Bisakah Scalling Gigi pakai BPJS Kesehatan? Ini Jawabannya
Sebisa mungkin, usahakan jangan marah jika anak menolak, menangis, atau merengek ketika dibawa ke dokter gigi. Sebaliknya, pahami apa sebenarnya yang membuat mereka sampai ketakutan saat harus periksa gigi.
Ada banyak alasan mengapa anak-anak takut ke dokter gigi. Berikut adalah beberapa di antaranya.
• Trauma. Ketika pengalaman pertama kali ke dokter gigi anak meninggalkan rasa sakit, anak-anak mungkin menjadi ketakutan untuk pemeriksaan selanjutnya.
• Ucapan orang tua. Pernahkah Anda membujuk anak kecil dengan kalimat, “Jangan makan manis, nanti dimarahin dokter gigi!”? Kalimat semacam ini bisa membuat anak-anak menganggap dokter gigi sebagai sosok yang jahat.
• Bayangan alat-alat kedokteran. Anak Anda mungkin pernah melihat foto atau menyaksikan video yang menunjukkan peralatan dokter gigi yang membuatnya ketakutan.
• Kesehatan gigi yang buruk. Anak-anak dengan kondisi gigi yang buruk sering kali lebih susah dibujuk ke dokter gigi karena sadar bahwa mereka akan mendapatkan perawatan yang mungkin menyakitkan.
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak belum bisa memahami bahwa rasa sakit yang didapatkan saat perawatan dapat mencegah rasa sakit yang lebih buruk jika gigi tidak dirawat. Untuk itu, sudah menjadi tugas bagi orang tua membujuk anak-anak agar tidak takut dengan dokter gigi.
BACA JUGA:Anda Alami Sakit Gigi, Gunakan Cengkeh Tapi Waspada Efek Sampingnya
BACA JUGA:Kiat Merawat Gigi Biar Tak Sensitif di Musim Panas
Supaya tugas Anda menjadi lebih mudah, dilansir dari hellosehat, cobalah beberapa cara berikut.
1. Ajak ke dokter gigi sedini mungkin
Kapan pertama kali Anda membawa si Kecil ke dokter gigi? Idealnya, anak-anak harus dibawa ke dokter gigi ketika gigi pertamanya muncul atau paling tidak enam bulan setelahnya. Jika mengajaknya ke dokter gigi saat usianya sudah menginjak tujuh tahun atau lebih, si Kecil mungkin sudah mendengar berbagai kisah menakutkan soal dokter gigi.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Children (2021) menunjukkan anak-anak yang memeriksakan giginya untuk pertama kalinya sebelum berusia dua tahun memiliki ketakutan yang lebih sedikit pada dokter gigi. Ketakutan anak terhadap dokter gigi akan semakin berkurang jika Anda mengajaknya menjalani pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan.
2. Pertimbangkan dokter gigi khusus anak
Salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak-anak tidak takut ke dokter gigi adalah membawanya ke klinik khusus anak.
Di sini, perawatan gigi anak yang diberikan memang sama, tetapi klinik anak biasanya telah didekorasi sedemikian rupa sehingga membuat anak-anak lebih tenang. Ketika pergi ke dokter gigi anak, si Kecil bisa bertemu teman sebayanya. Cara ini juga akan mengurangi ketakutannya.
3. Berikan edukasi tentang kesehatan gigi di rumah
Orang tua memang tidak bisa menggantikan tugas dokter gigi, tetapi Anda adalah “dokter” pertama yang dikenalnya.