KUNJUNGAN MENTERI AGAMA : Menteri Agama kala itu, H Lukman Hakim Saifudin, berkunjung ke tanda jemaah Kloter 6 Palembang di Mina, pada musim haji 1435 H/2014 M.-FOTO: ANDRI IRAWAN/SUMEKS-
Ada perkataannya yang saya ingat malam itu. ”Terimalah rezeki itu, kalau mau bayar sendiri, sampai kapan ngumpulin uangnya. Inilah yang namanya sudah panggilan Allah Swt,” ucapnya.
Setelah mendapat izin dan restu istri, yang kedua saya hubungi adalah ibu. Cukup terkejut juga, bahkan nada suaranya terdengar seperti terisak.
“Pergilah Nak, rezekimu. Kamu sudah susah sejak kecil, umur 7 tahun sudah ditinggal ayah (baca:meninggal dunia,red),” ucap ibu.
BACA JUGA:JCH Sudah Bisa Cicil Ongkos Haji, Batik Haji 2023 Motif Sekar Arum Sari
BACA JUGA:Tak Istitoah, Cicilan Ongkos Haji Bisa Ditarik
Ketiga, yang saya hubungi ibu mertua. Yang ini bukan lagi terisak, tapi benar-benar menangis. Kedua mertua kebetulan sudah berhaji. Jadi, dia langsung mempersilahkan saya ambil tugas mulia itu.
“Berangkatlah Nak, pergilah ke rumah Allah Swt. Istri dan anak-anakmu, biar kami yang jaga,” katanya. Setelah menelpon 3 orang ’penting’ itu, saya kembali menghadap Si Bos. Waktu tersisa 1 atau 2 menit lagi, dari 10 menit yang diberikan.
“Siap Bos, bersedia,” jawab saya kepadanya. Si Bos tersenyum. Tapi Si Bos masih tidak menjelaskan, mengapa dia memilih saya. Dia hanya bercerita kepada orang lain. Itupun saya tahunya belakangan. Ternyata terkait kinerja dan ikhlas.
Masih seputar malam berkah itu, Si Bos menyuruh saya pagi besoknya untuk segera berfoto di studio. Guna administrasi pendaftaran. Rambut masih gondrong. Tidak sempat potong rambut lagi, pagi-pagi tempat pangkas belum buka. Apalagi salon.
Alhasil jadinya, foto pake peci hitam dengan rambut masih gondrong. Hari-hari berikutnya, diminta mengurus administrasi pendaftarannya. Mulai dari kantor agama setempat, perbankan. Alhamdulillah, semua biaya ditanggung kantor.
Sampai akhirnya mengikuti tes tertulis dan mengaji, sebagai Tim Petugas Haji Daerah (TPHD). Dari pengumuman, dinyatakan lulus sebagai TPHD dari Sumatera Selatan (Sumsel). Tahapan selanjutnya, mengikuti vaksinasi, manasik haji dan lain-lain.
Keberangkatan kloter 1 dari embarkasi Palembang kala itu, 2 September 2014. Saya yang masuk kloter 6, berangkat 9 September 2014. Dari embarkasi Palembang, terbagi 13 kloter. Dalam 1 kloter jumlah jemaah calon haji (JCH) bervariasi, dari 439 hingga 455 orang. Berikut 5 petugas haji setiap kloternya.
BACA JUGA:Simak, Inilah Tata Cara Pelunasan Ongkos Haji 2023
BACA JUGA:Kemenag dan DPR Mulai Bahas Ongkos Haji 2024. Ternyata Semahal Ini Kalau Tanpa Subsidi
Keiklhasan menuju Baitullah, dimudahkan melaksanakan semua rangkaian ibadah haji. Tak disangka, di Madinah satu kamar dengan mitra kerja di Polda Sumsel. Bertemu dengan orang tua teman, serta tetangga di rumah semasa kecil.