Pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berujung pada Operasi Dwikora pada tahun 1964, pemerintah mengeluarkan serangkaian uang kertas Sukarelawan untuk menggerakkan dan mendorong semangat Dwikora.
Saat ini selain sebagai alat tukar, uang kertas Republik Indonesia juga digunakan sebagai sarana pendidikan nasionalisme Indonesia.
Uang kertas saat ini sering kali menggambarkan pahlawan nasional, program pemerintah, dan sumber daya alam dan budaya nusantara.
Selain untuk hobi, numismatik juga bisa dijadikan alat investasi.
Seiring berjalannya waktu dan prinsip kelangkaan, koin-koin kuno bisa dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi harga koin kuno.
1. kelangkaan
Semakin langka koin lama maka semakin tinggi pula harganya.
2. kondisi fisik uang logam kuno.
Semakin bagus kondisi fisiknya maka semakin tinggi pula harganya.
3. Misprinted
Uang dengan harga tinggi juga terdapat uang misprinted atau miscut yaitu uang yang salah cetak atau salah potong pada saat proses produksi.
Cacat mata uang ini merupakan salah satu hal unik yang menarik minat beberapa ahli numismatis.
4. Seri uang yang unit
Ada pula numismatis yang tertarik dengan nomor seri uang kertas yang unik, misalnya nomor seri berurutan atau kombinasi angka tertentu yang dianggap cantik.