SUMATERAEKSPRES.ID -Dalam beberapa minggu terakhir, perhatian publik tertuju pada kelompok yang menamakan diri mereka “Pasukan Berani Mati Bela Jokowi.”
Kelompok ini dipimpin oleh Sukodigdo Wardoyo dan mengklaim memiliki 20 ribu anggota yang siap menjaga Presiden Joko Widodo dan keluarganya dari ancaman.
Rencana apel besar-besaran yang akan diadakan pada 22 September 2024 di Jakarta telah memicu berbagai reaksi.
Amien Rais, seorang tokoh politik, menyatakan bahwa pasukan ini tidak akan mampu menyelamatkan Jokowi dari proses hukum yang mungkin dihadapinya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Dorong Pemanfaatan Energi Geotermal di IIGCE 2024
Di sisi lain, Habib Rizieq Shihab (HRS) mengimbau warga Jakarta untuk tetap waspada dan menghindari potensi kerusuhan yang mungkin terjadi.
Kelompok ini mendapat kritik dari berbagai pihak yang menilai bahwa loyalitas mereka seharusnya ditujukan untuk membela negara, bukan individu tertentu.
Ubedilah, seorang pengamat politik, bahkan menyebut mereka sebagai 'Relawan Paling Aneh Sedunia' dan meminta agar kelompok ini dibubarkan.
Namun, bagi para pendukungnya, pasukan ini dianggap sebagai simbol loyalitas dan komitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan presiden hingga akhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.
Mereka percaya bahwa tindakan ini diperlukan untuk melindungi Jokowi dari ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara.
BACA JUGA:PROJO Lahat Apresiasi Pembangunan Jokowi, Berharap Kemajuan di Era Prabowo
BACA JUGA:AHY Tegaskan Komitmen Selesaikan Program Prioritas Jelang Akhir Masa Jabatan Jokowi
Tujuan utama dari 'Pasukan Berani Mati Bela Jokowi' adalah untuk melindungi Presiden Joko Widodo dan keluarganya dari ancaman yang mereka anggap bisa mengganggu stabilitas dan keamanan negara.
Mereka mengklaim bahwa tindakan mereka adalah bentuk loyalitas dan komitmen untuk menjaga presiden hingga akhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.