Mentor dan Jenderal Panutan, Ternyata Ini Sosok Orang Tua Kapolda Sumsel A Rachmad Wibowo, Bukan Kaleng-Kaleng

Jumat 13 Sep 2024 - 10:39 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Andre Jedor

Saking sangat sederhana dan jujurnya, hingga usai pensiun sekali pun, Hoegeng tidak memiliki rumah dan kendaraan pribadi.

Dia menyebut Hoegeng sosok seorang demokrat sejati hingga akhirnya dicekal karena mengkritisi Presiden kala itu. Jacky juga mengenal sosok Hoegengl senior yang mau berkorban dan memikirkan juniornya. 

Jacky mengenang, saat itu mertuanya meninggal dunia. Jenderal Hoegeng tidak bisa hadir, karena statusnya sedang dicekal.

"Beliau bilang 'saya ikut berduka cita tapi maaf saya nggak bisa hadir, takutnya nanti kamu bisa mati, karena dianggap dekat dengan saya'. Itu waktu mertua saya meninggal, beliau sebenarnya ingin datang," beber Jacky.

Jacky juga mengungkap sisil lain dari Hoegeng, yang tak banyak diketahui orang. "Beliau adalah seniman, pemain musik dan pelukis," tambahnya.

Senada, Jacky juga seorang pemain musik dan penulis. Dari website https://tinasaxophone.blogspot.com/, memposting Jacky mengenakan busana adat Jawa lengkap, sedang bermain saxophone.

“Pas hari ini 13 Juni 2010, pak Jacky Mardono merayakan ulang tahun yang ke 76. Tapi siapa yang sangka kalau usia beliau sudah setebal itu. Kalau melihat sosoknya yang lagi beraksi dengan saxophone alto kesayangannya itu sih, beliau nampak 20 tahun lebih muda. Apalagi kalau kita bisa ikut mendengarkan kala beliau sedang nge-sax (main saxophone), wow..., si Ariel pun pasti lewat,” tulis pada blog tersebut.

Foto ini beliau kirim lewat email dengan diimbuhi secuil kata pengantar:"Waktu maju, oleh pemain band dikira mau uro-uro.Tahunya..., nge-jazz"

Yo wis, Selamat Ulang Tahun buat pak Jacky, semoga sumringah senantiasa. S alam hangat, Anton sekeluarga.


PEMAIN SAXOPHONE: Jacky Mardono mengenakan baju adat jawa, memainkan saxophone pada ulang tahunnya yang ke 76 pada 13 Juni 2010.-foto: https://tinasaxophone.blogspot.com-

Unggahan tersebut, dikomentari blogger lainnya terhadap sosok Jacky Mardono. “Pak Anton, ini mungkin (Jacky Mardono) lebih afdol jika disebut Java Jazz sejati namanya...”

Kemudian sebagai seorang penulis, salah satu buku Jacky Mardono, juga menjadi koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Pori.

Buku berjudul Azas-azas dan pengertian kemandirian Polri, ditulisnya pada 1999 dengan penerbit Sahli Kapolri.

Pengagum dan Dekat dengan Jenderal Besar TNI AH Nasution

Masih dalam grup percakapan google, Jacky Mardono menulis tentang Jenderal Besar TNI Abdul Haris (AH) Nasution, Pahlawan Nasional yang lolos dari kudeta Gerakan G30 S/PKI.

Bagiamana perkenalan Jacky Mardono semasa kecil dengan AH Nasution, yang terbilang nekat. Sampai akhirnya dekat, termasuk dengan keluarga. Dia juga tahu bagaimana hubungan Jenderal AH Nasution dan Presiden Soeharto kala itu,

Kategori :