BACA JUGA:Harga Emas Turun, Berikut Update Harga Emas Butik Antam Palembang 12 September 2024
BACA JUGA:Mitsubishi Hadirkan Program Khusus Pembelian Xpander Cross di Bulan September
Pastikan akses ke lahan tersebut tidak sulit bagi para pekerja dan pengelola perkebunan.
Kualitas tanah juga perlu diperhatikan. Hindari lahan berjenis gambut atau rawa karena tanah jenis ini cenderung memiliki unsur hara yang rendah dan mengandung asam organik yang dapat meracuni tanaman.
Tanah yang baik untuk kelapa sawit sebaiknya memiliki kandungan mineral yang cukup dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Jika terpaksa menggunakan lahan gambut, maka penambahan bahan-bahan tertentu seperti Fe, Al, Cu, dan Zn diperlukan untuk meningkatkan kualitas tanah.
2. Gunakan Bibit Sawit Unggul
Pemilihan bibit sawit yang unggul sangat penting untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal.
Bibit unggul memiliki karakteristik tertentu yang menjadikannya lebih tahan terhadap penyakit dan menghasilkan buah dengan kualitas lebih baik.
BACA JUGA:Anggaran Kementerian Agama 2025 Ditetapkan Rp79,1 T, Fokus Pendidikan dan Program Keagamaan
BACA JUGA:Apakah Cincin Kawin Bisa Dijual? Simak Etika dan Pertimbangannya Dalam Pandangan Islam!
Hindari penggunaan bibit dari alam liar karena kualitasnya tidak dapat dipastikan.
Ada dua jenis bibit yang umumnya digunakan, yakni bibit siap tanam atau tanaman sawit muda.
Untuk memilih bibit unggul, perhatikan beberapa ciri-ciri berikut:
mata tunas yang normal berwarna putih bersih, anak daun yang melebar dan tidak kusut, tempurung biji yang tidak retak, serta akar yang segar dan berukuran sekitar 2 hingga 3 cm.
Bibit yang baik juga memiliki batang yang gemuk dan kuat, sehingga mampu tumbuh dengan optimal.