PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan sektor jasa keuangan terjaga. Didukung tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan tumbuh double digit.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan, pertumbuhan ekonomi nasional di atas ekspektasi. Didorong naiknya konsumsi rumah tangga dan investasi. Tingkat inflasi inti masih terjaga dan surplus neraca perdagangan berlanjut.
BACA JUGA:Lanjutkan Pembangunan, Perkuat Ketahanan Pangan
Pertumbuhan ekonomi yang masih baik juga tecermin dari peningkatan kinerja emiten di triwulan II 2024. Antara lain terlihat dari pendapatan dan penyerapan tenaga kerja yang tumbuh masing-masing sebesar 4,94 persen dan 2,73 persen year-on-year (YoY).
”Namun demikian, perlu dicermati pemulihan daya beli yang saat ini berlangsung relatif lambat,” ungkap Mahendra Siregar, kemarin.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan, kinerja fungsi intermediasi perbankan terus melanjutkan tren peningkatan. Per Juli 2024, kredit meningkat sebesar Rp 36,21 triliun atau tumbuh 0,48 persen secara bulanan. Adapun secara tahunan, mencatatkan double digit growth sebesar 12,40 persen menjadi Rp 7.514,6 triliun.
”Didorong kredit korporasi yang tumbuh 18,06 persen. Lebih tinggi dari Juni 2024 sebesar 17,51 persen. Ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 14,51 persen YoY,” terang Dian.
Likuiditas industri perbankan memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 109,20 persen dan 24,57 persen. Keduanya masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 dan 10 persen. Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross perbankan di level 2,27 persen dan NPL net 0,79 persen.
Dian menyebutkan, loan at risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,27 persen dari Juni 2024 di level 10,51 persen. ”Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) masih tetap tinggi sebesar 2,69 persen yang menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil. Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) di level tinggi dan meningkat yaitu sebesar 26,61 persen,” beber Dian.
Dari sektor korporasi, Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan Rp 145 miliar untuk pembuatan dua unit Kapal Patroli Cepat (PC) 40 milik TNI Angkatan Laut, KRI Selar dan KRI Butana. Pembiayaan tersebut disalurkan kepada PT Citra Shipyard.
SVP Commercial Banking Bank Mandiri Ferdianto Munir mengatakan, langkah ini berkontribusi pada penguatan sektor maritim dan industri perkapalan nasional.
”Kami terus berupaya memberikan dukungan yang optimal, baik melalui pembiayaan maupun layanan transaksi keuangan, untuk memperkuat industri maritim Indonesia,” ujar Ferdianto.
Bank berlogo pita emas itu berkomitmen mendukung kemandirian alutsista Indonesia. Sejalan dengan visi menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sektor-sektor yang krusial. Hingga Juli 2024, perseroan mencatat penyaluran kredit komersial mencapai 23,59 persen YoY menjadi Rp266,07 triliun. (nni)