Wujud Syukur, Dipentaskan pada Perayaan Agung

Sabtu 07 Sep 2024 - 21:52 WIB
Reporter : Berry
Editor : Dede Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - SUKU Ogan memiliki Tari Nyambai, kesenian dan budaya tradisional yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Tarian ini umumnya dibawakan  6 hingga 8 penari perempuan. Bisa juga jumlahnya lebih dari itu untuk menampilkan Tari Nyambai.

 

Dulunya, tarian ini dipentaskan pada perayaan agung. Tujuanmya sebagai perwujudan rasa syukur dan berterimakasih atas curahan rahmat dan kasih sayang kepada yang maha pencipta. Tarian ini dilakukan pada masyarakat suku ogan, pada masa jayanya. 

BACA JUGA:Lestarikan Koleksi Nusantara dan Naskun

BACA JUGA:Pembukaan Festival Budaya 2024 di Palembang, Pj Wali Kota A. Damenta Ajak Lestarikan Budaya Melayu

 

Penampilan Tari Nyambai ini biasanya dilakukan  pada saat masyarakat tengah panen buah atau pelaksanaan sedekah dusun. Lazim juga tarian ini dihadirkan saat menyambut tamu besar seperti raja, pesirah (kepala marga/suku wilayah) atau juga demang di zaman dahulu. 

Jadi budaya ini ditampilkan  sebagai hiburan bagi rakyat, termasuk saat prosesi atau perayaan pernikahan bagi masyarakat suku ogan.

Tarian ini melengkapi tradisi adat yang ada di dalamnya. Seperti arak arakan atau beturut dalam prosesi agung pernikahan Suku Ogan. 

 

Para rombongan ibu ibu yang mengenakan kain sampang akan menari mengiringi pengantin. Sembari mengibaskan kain sampang tersebut.

Dengan ditambah iringan terbangan dan jidor. Termasuk didalamnya terdapat tandu adat agung yang disebut Jempane atau Juli. Sehingga terlihat megah dan mewah, dan menjadi prosesi yang ditunggu masyarakat pada masanya.  

 

Saat tampil ini, penari akan mengenakan pakaian adat Ogan. Mulai dari kain tapis, atau selendang (sampan atau undan). Kelengkapan lain mengenakan baju kurung atau kebaya, dan sarung panjang. 

Tidak ada batasan umur dan persyaratan adat yang ketat untuk para penari Nyambai. Mereka bisa berusia muda atau tua bisa turut menampilkan Tari Nyambai. 

Kategori :