INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pohon nangka memiliki kemampuan besar untuk menyerap karbondioksida (CO2). Banyak penelitian menyebutkan tiap pohon nangka mampu menyerap polusi CO2 hingga 126,51 kg/tahun. Hal ini membuat pohon nangka mampu menurunkan emisi karbondioksida yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global.
Rangkaian peringatan HUT ke-12 AirNav Indonesia melakukan penanaman 12.000 bibit pohon nangka secara serentak di 12 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu lokasinya terpusat di Desa Ekowisata Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (3/9). ‘’Kegiatan ini bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan (TJSL) 2024,’’ ujar
Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti.
Polana menyebut, dalam beberapa tahun terakhir, AirNav Indonesia telah melakukan berbagai inovasi layanan untuk mengurangi emisi gas buang karbon di udara. Di antaranya, UPR (User Preffered Routes) untuk Penerbangan Internasional dan PBN (Performance Based Navigation) untuk Penerbangan Domestik. Pesawat yang melintasi rute tersebut bisa lebih efisien dan menghemat bahan bakar. ‘’Namun, kami merasa perlu melakukan program nyata yang langsung berdampak pada masyarakat. Yaitu dengan Program Tanam Pohon Bersama,’’ katanya.
BACA JUGA:Minyak Jelantah Jadi Bernilai Ekonomis, Kampung Souvenir, Kecamatan Sematang Borang
BACA JUGA:Top Up Diamond Free Fire Lebih Murah, Mudah dan Ekonomis di Miracle Gaming Store
Dikatakan, program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan pesawat yang melintas di wilayah udara Indonesia. ‘’Tetapi juga untuk memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar," sebut Polana.
Dikatakan, Desa Burai dipilih sebagai lokasi utama penanaman karena desa ini memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata yang dapat mendukung program keberlanjutan lingkungan. ‘’Dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki, Desa Burai diharapkan bisa menjadi model pengembangan ekowisata yang berbasis pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal,’’ ujarnya.
Tidak hanya manfaat lingkungan, pohon nangka juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama bagi masyarakat setempat. ‘’Diharapkan manfaat dari program ini dapat dirasakan secara luas, baik peningkatan kualitas lingkungan, penciptaan lapangan kerja, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat,’’ ujarnya.
Dikatakan, dengan menanam 12.000 pohon nangka secara serentak di 12 provinsi, AirNav Indonesia berharap menciptakan ekosistem hijau yang dapat bertahan lama dan terus berkembang seiring waktu. "Melalui keberlanjutan program ini, kami tidak hanya memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Tetapi juga menunjukkan langkah nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim," ujarnya.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Jenis Tanaman yang Bernilai Ekonomis Jika Dibudidayakan dengan Cara Hidroponik
Kades Burai, Erik mengapresiasi bantuan bibit pohon nangka tersebut. "Ada sekitar 1.000 bantuan bibit pohon nangka yang kami sebar dan tanam di sekitar lahan desa Burai. Bibit pohon ini sangat membantu dalam pelestarian lingkungan dan ekowisata di Desa Burai,’’ tegasnya.