Rambai Ayam, Senjata Tikam Legendaris dari Muratara yang Masih Bertahan

Selasa 03 Sep 2024 - 13:59 WIB
Reporter : Izul
Editor : Alfery

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Dari beragam senjata tradisional yang digunakan masyarakat, warga di wilayah ini masih banyak menyimpan siwar, serampang maupun rambai ayam, sebagai senjata mempertahankan diri.

Jafarin salah satu tokoh adat di kabupaten Muratara menuturkan masih banyak di dapati penggunaan senjata tradisional di wilayah Muratara.

Senjata khas tradisional yang beredar di wilayah Muratara, cukup beragam mulai keris, badik, siwar, serampang, parang, hingga rambai ayam.

Namun yang paling mendominasi hanya ada beberapa macam dan masih dilestarikan warga hingga saat ini.

Seperti rambai ayam, sebagai senjata tikam dan sabet yang cukup mematikan.

Menurutnya, warga Muratara sangat akrab dengan Rambai ayam, sebagai salah satu senjata andalan.

Mengingat senjata ini sangat mengintimidasi dan bisa membunuh sasaran dalam hitungan detik.

BACA JUGA:Pedang Zulfikar: Simbol Kejayaan Islam yang Legendaris, Ini Rahasia Kekuatannya!

 

BACA JUGA:Keris Tertua Nusantara Berasal dari Sriwijaya

"Rambai ayam kalu wong siko nyebutnyo, di daerah lain, ado yang ngato skin atau taji ayam. Dulu setiap senjato itu di olesi racun, Itu kalau masuk dikit biso langsung mati,"katanya.

Menurutnya, ukuran senjata khas tradisional rambai ayam yang beredar di Muratara, cukup beragam.

Mulai ukuran 6 cm hingga 16 cm. Menurut, kenyakinan masyarakat senjata ini juga memiliki kedudukan tinggi dan penting bagi pemiliknya.

Selain digunakan sebagai senjata tikam, rambai ayam juga dianggap salah satu benda bertuah.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Pedang Klewang Palembang, Dari Kesultanan Darusalam hingga Museum London

Kategori :