JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah kembali berinovasi dengan mengembangkan instrumen Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).
Upaya ini dilakukan dengan merumuskan berbagai pertanyaan baru guna memperkaya bank soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan AKMI di masa mendatang. Kegiatan ini berlangsung dari 31 Agustus hingga 2 September 2024 di Yogyakarta.
AKMI merupakan langkah strategis yang digagas oleh Kementerian Agama untuk mengukur serta meningkatkan kompetensi literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya di kalangan siswa madrasah di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Seleksi CPNS Kementerian Agama Dibuka, 20.772 Formasi Siap Direbut
BACA JUGA:Ganjarist Sumsel Beri Kebebasan Anggota dalam Pilkada
Direktur KSKK Madrasah, Muchamad Sidik Sisdiyanto, menegaskan pentingnya menindaklanjuti hasil uji validitas dan keterbacaan instrumen AKMI yang telah dilakukan.
"Saya tekankan bahwa uji validasi dan keterbacaan adalah tahap krusial. Ini menentukan apakah instrumen yang kita kembangkan benar-benar dipahami oleh peserta didik dan apakah mampu mengukur aspek-aspek yang relevan," ujar Sidik dalam arahannya secara daring pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Sidik menambahkan bahwa segala masukan dari uji validitas dan keterbacaan harus menjadi panduan utama dalam memperbaiki instrumen secara menyeluruh.
Lebih lanjut, Sidik, yang juga merupakan Doktor Manajemen Pendidikan, mengungkapkan bahwa AKMI 2024 telah sukses dilaksanakan dengan menggunakan bank soal yang telah disusun sebelumnya.
BACA JUGA:Bantuan Tanggap Darurat Mengalir untuk Korban Kebakaran di Empat Lawang
BACA JUGA:Dibikin Makin Seru Bertransaksi, Pemakaian wondr by BNI Naik 200%
Namun, ia menekankan pentingnya menjaga kualitas instrumen dengan ketelitian dan dedikasi tinggi.
Sidik mengimbau para penulis instrumen untuk bekerja dengan teliti dan penuh dedikasi, sehingga instrumen AKMI dapat menjadi alat ukur yang akurat, adil, dan bermanfaat bagi seluruh peserta didik.
"Saya berharap para penulis instrumen ini bekerja tanpa kesalahan, sehingga soal-soal yang disusun memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah, Abdul Basit, melaporkan bahwa pengembangan instrumen AKMI bertujuan untuk memetakan soal-soal yang valid dan reliabel.