“Keberhasilan kolaborasi pasangan ini sangat tergantung pada kemampuan Edy untuk mengatasi masa lalu dan membangun hubungan yang konstruktif dengan GP Ansor, serta bagaimana HBS bisa memanfaatkan posisinya untuk memperjuangkan kepentingan organisasi. Namun ini akan sulit karena kita liat karakter Edy Rahmayadi yang keras,” tambahnya.
Dan menurut Agus, hubungan pasangan ini kedepan akan menjadi sumber konflik khususnya di internal organisasi GP Ansor-Banser. Karena sikap negatif yang pernah melukai organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia itu. “Secara keseluruhan, saya melihat pasangan ini kurang pas,” tandasnya.
Diketahui, saat menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sempat viral karena menyebut GP Ansor dengan sebutan ‘pelacur’. Hal itu diungkapkan Edy Rahmayadi saat menerima audiensi panitia konferwil ke XVII GP Ansor sumut yang dipimpin Ketua Panitia Pelaksana Konferwil sahabat Parulian Siregar, Jumat (22/11/2019) silam.