SUMATERAEKSPRES.ID - Kerja fungisida ada yang berupa sistemik. Sebenarnya apa maksud dari fungisida sistemik? Fungisida sistemik merupakan jenis fungisida yang memiliki kemampuan untuk menyerap ke dalam jaringan tanaman dan bergerak melalui sistem vaskular tanaman.
Kondisi ini memungkinkan fungisida jenis ini memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan fungisida kontak biasa. Ada berbagai fungisida sistemik, jenis-jenisnya, cara penggunaan yang efektif, serta efek samping dan perhatian yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
BACA JUGA:Kendalikan Hawar Daun, Gunakan Bio Fungisida, Tak Timbulkan Pencemaran Lingkungan
BACA JUGA:Lakukan Pengendalian, Gunakan Fungisida
Dilansir dari Terdapat beberapa jenis fungisida sistemik yang umum digunakan dalam pengendalian penyakit tanaman. Pertama, fungisida kontak adalah jenis fungisida yang hanya bergerak secara terbatas di daerah yang terkena aplikasi langsung.
Kedua, fungisida translaminar adalah fungisida yang dapat bergerak secara terbatas di dalam daun tanaman, melindungi daun dari serangan penyakit. Terakhir, jenis fungisida ini dapat bergerak melalui sistem vaskular tanaman, memberikan perlindungan menyeluruh pada seluruh tanaman.
Penggunaan fungisida sistemik memiliki beberapa keunggulan yang perlu diperhatikan. Pertama memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan fungisida kontak biasa. Hal ini karena fungisida ini dapat menyerap ke dalam jaringan tanaman dan melindungi seluruh tanaman, termasuk bagian yang tidak terjangkau oleh fungisida kontak.
Selain itu juga lebih efisien karena dosis yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan dengan fungisida kontak. Untuk mengoptimalkan efektivitas pada tanaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
BACA JUGA:Cegah Penyakit Bulai dan Ulat Tanah, Gunakan Insektisida dan Fungisida pada Benih
BACA JUGA:Lakukan Sanitasi Lahan, Berikan Fungisida
Pertama, persiapkan tanaman dengan membersihkan daun-daun yang terinfeksi dan memastikan kondisi tanaman yang sehat. Kemudian, aplikasikan secara merata pada seluruh tanaman, termasuk bagian bawah daun. P
astikan menggunakan dosis yang tepat sesuai petunjuk pada kemasan produk dan lakukan aplikasi pada waktu yang optimal, terutama sebelum penyakit menyebar dengan luas.
Meskipun fungisida jenis ini dapat memberikan manfaat dalam pengendalian penyakit tanaman, penggunaannya juga perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi. Penggunaan yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, terutama jika terjadi pencemaran air atau tanah.
Selain itu, perlu diingat bahwa penggunaan fungisida ini juga dapat membahayakan manusia dan hewan jika tidak digunakan dengan bijak. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk dan menggunakan pengendali jamur ini dengan hati-hati.
BACA JUGA:Begini Cara Penyambungan dari Tanaman Tomat, Yuk Ikuti Langkahnya
BACA JUGA:7 Cara Simpel Merawat Tanaman Dirumah Agar Tak Mudah Mati
Terdapat berbagai macam produk fungisida sistemik yang tersedia di pasaran. Bahan aktif yang terkandung pada fungisida iniseperti Benomil, Propikonazol, Karbendazim ,Difenokonazol, Matalaksil, dan Triadimefon. Salah satu contohnya adalah Benlox dari DGW, Benlox adalah fungisida sistemik yang efektif dalam pengendalian penyakit jamur pada tanaman buah-buahan.
Selain itu, ada juga Produk antracol yang merupakan fungisida pengendali jamur yang sudah sangat terkenal yang di keluarkan oleh bayer. Antracol memberikan perlindungan terhadap serangan penyakit pada daun dan batang.