Lakukan Sanitasi Lahan, Berikan Fungisida
MONITORING: Petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana, SP melakukan monitoring lahan bawang merah di Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Utara. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Embun tepung dan layu fusarium kerap menyerang pertumbuhan tanaman bawang merah. Jika dibiarkan, kedua serangan penyakit ini akan meluas ke seluruh tanaman. Bahkan terancam membuat petani merugi sebelum mendapatkan hasil panen.
Petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana, SP melakukan monitoring terhadap lahan petani yang terserang penyakit tersebut. "Berdasarkan dari hasil monitoring OPT yang ditemukan adalah embun tepung dengan luas terserang 0,5 Ha. Serta Layu Fusarium dengan luas terserang 0,25 Ha," jelasnya.
BACA JUGA: Menanam Cabai di Musim Hujan, Waspadai Serangan Hama Ini
BACA JUGA:Waspadai, 5 Hama Tanaman Padi di Musim Hujan
Lokasi pemantauan berada di lahan bawang merah di Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Utara. Luas Hamparan lahan petani bawang merah tersebut adalah 1,1 Ha dengan umur tanaman. Saat itu usia tanaman yang dipantau sekitar 10-15 hari setelah tanam (HST). Varietas yang ditanam adalah bawang merah Bima Brebes. "Penyakit embun tepung pada tanaman sering terjadi ketika musim pertunasan, ditandai dengan adanya lapisan tepung putih pada bagian atas daun," ungkapnya.
Hal ini dapat menyebabkan daun mengalami malformasi (mengering akan tetapi tidak gugur). Gejala yang ditimbulkan merupakan gejala nekrosis seperti daun berkerut dan daun berubah warna menjadi kuning hingga kecoklatan.
Tanda yang ditunjukkan pada tanaman yang terserang embun tepung yaitu adanya bercak putih pada daun dan batang. "Penyakit ini disebabkan cendawan Leveillula Taurica, sering menyerang ketika cuaca hujan-panas. Kerusakan yang ditimbulkan berupa permukaan daun tertutupi spora cendawan yang berwarna putih. Kondisi paling parah daun menjadi kering dan rontok," jelasnya.
Sedangkan musuh alami yang ditemukan adalah laba-laba. Sedangkan kayu fusarium, sasaran serangannya adalah bagian dasar dari umbi lapis. Daun bawang menguning dan terpelintir layu (mboler), serta tanaman mudah dicabut.
Layu fusarium adalah salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman bawang merah di lapangan atau saat masa penyimpanan yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp cepae.
Tanaman yang terserang akan menampakkan dasar umbi yang putih karena massa cendawan dan umbi membusuk dimulai dari dasar umbi. "Penyakit layu fusarium biasanya akan tumbuh sangat cepat ketika musim hujan. Dimana kondisi lingkungan yang lembab menjadi pemicu perkembangbiakannya," jelasnya.
Gejala serangan layu fusarium pada tanaman dapat mengakibatkan tanaman layu secara mendadak. Warna daun berubah menguning dan melengkung (moler). Akar tanaman membusuk dan tanaman mudah tercabut. Daun mengkerut, melintir, dan terkulai. Umbi tanaman membusuk, terdapat koloni jamur berwarna putih yang menyebabkan kematian tanaman.
BACA JUGA:Gunakan Campuran Pupuk Kandang dengan Metharizium, Nanas Diserang Hama Uret
BACA JUGA:Ini Bahayanya jika Tanaman Diserang Hama Ulat Grayak
"Rekomendasi pengendalian disarankan untuk melakukan sanitasi lahan dari gulma. Menjaga kondisi sekitar pertanaman tidak terlalu lembab dengan memperbaiki drainase. Aplikasi pupuk organik dengan Trichoderma sp. Apabila diperlukan lakukan perlakuan fungisida berbahan aktif mancozeb sesuai anjuran. Kemudian rutin lakukan pengamatan intensif," terangnya.
Pengendalian pencegahan embun tepung dan layu Fusarium disarankan dengan memberikan fungisida atau anti jamur. Sebaiknya diberikan sebelum terserang sebagai langkah pencegahan. (dik)