Gunakan Campuran Pupuk Kandang dengan Metharizium, Nanas Diserang Hama Uret
MONITORING: Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ogan Ilir, Emi Novianti, S.P didampingi PPEP-POPT, Rahmad Fadli SP melakukan monitoring di lahan pertanian nanas milik masyarakat.-andika-
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID – Uret atau bahasa latinnya Lepidiota stigma adalah hama yang merugikan petani nanas di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
Hama ini menyebabkan tanaman nanas yang sehat tiba-tiba layu dan mati karena akar utamanya dirusak.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ogan Ilir, Emi Novianti, S.P didampingi PPEP-POPT, Rahmad Fadli SP melakukan monitoring di lahan pertanian nanas milik masyarakat.
‘’Monitoring di lakukan di luas hamparan kebun nanas sekitar 10 hektare. Umur tanaman berkisar 7-12 bulan dan varietas yang ditanam adalah Queen," jelas Emi.
BACA JUGA:Ini Bahayanya jika Tanaman Diserang Hama Ulat Grayak
BACA JUGA:Rutin Penyiangan Gulma, Cegah Hama Tanaman
Berdasarkan dari hasil monitoring, organisme pengganggu tanaman (OPT) yang ditemukan adalah hama uret.
"Hasil pengamatan, terdata dengan luas serangan 0,5 hektare dan dikategorikan masih dalam intensitas ringan," sebutnya.
Uret menyerang tanaman dengan cara memotong dan memakan perakaran. Akibatnya tanaman menjadi nyaris tak bisa tumbuh subur. Tanaman mudah dicabut dan dalam serangan berat.
Bahkan bisa menyebabkan tanaman mati. "Sebagai upaya pencegahan, agar hama tidak meluas menyerang pada tanaman nanas. Petani dapat melakukan beberapa rekomendasi langkah pencegahan," jelasnya.
BACA JUGA:Waw, Inilah Hasil Kebun Cabai Seluas 1 Hektare Milik Warga
BACA JUGA:470 Ribu Hektare Belum Tergarap, Mentan Dorong Optimasi Lahan Sawah
Mulai dari pengendalian fisik dengan mengumpulkan nimfa uret secara manual. Kemudian, aplikasi pupuk kandang yang di fermentasi dengan metharizium sp.
‘’Metharizium merupakan salah satu jenis cendawan entomopatogen. Jenis jamur agen pengendali hayati (musuh alami) yang berasal dari hama dan penyakit yang dilemahkan. Manfaatnya berpotensi digunakan sebagai pengendali hama,’’ ujarnya.
Lalu, dosis yang digunakan pupuk kandang 2 ton/ha dicampur dengan metharizium sp (40 perbanyakan). Campuran ini diletakkan pada parit buatan sepanjang tanaman nanas sedalam 10 cm.
Selain itu, petani juga dapat membuat perangkap nimfa. Caranya dengan membuat lubang yang diletakkan pupuk kandang yang dicampur dengan metharizium sp.
‘’Jika serangan hama sudah cukup meluas, langkah terakhir dapat dengan aplikasi menggunakan pestisida. Kandungan bahan aktif karbofuran dengan dosis 20 kg/ha, dengan cara menugal atau diletakkan di parit sepanjang pertanaman," pungkasnya. (dik)