LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID- Hamsi bin Wancik, seorang kontraktor lokal yang tinggal di Jalan Jogoboyo, Kecamatan Lubuk Linggau Utara I, Kota Lubuk Linggau, ditemukan tewas setelah mengalami luka tikam di punggung.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 25 Agustus 2024, sekitar pukul 17.00 WIB, saat korban sedang mengendarai sepeda motor bersama anaknya.Sebelum kematiannya, Hamsi diketahui telah melaporkan ancaman pembunuhan yang diduga dilakukan oleh mantan Kepala Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Ancaman tersebut menggunakan pistol revolver berwarna perak dengan gagang kayu coklat, berisi empat butir peluru, yang berhasil digagalkan oleh Sekretaris Desa Karang Anyar, Alex.
BACA JUGA:Kontraktor Lokal Tewas, Tikam Orang Tak Dikenal
Hamsi kemudian melaporkan ancaman tersebut ke Polres Muratara dengan nomor laporan LP/B-63/VIII/2024/SPKT/POLRES MURATARA/POLDA SUMSEL tanggal 20 Agustus 2024.
Meskipun Amir, pelaku yang dilaporkan, telah ditetapkan sebagai tersangka, pihak kepolisian tidak melakukan penahanan karena alasan medis.
Amir mengalami stroke dan komplikasi kesehatan lainnya, dan kini dirawat di Rumah Sakit Ar Bunda di Kota Lubuk Linggau.
Korban, yang dikenal sebagai kontraktor yang sering berkerja di wilayah Mura-Lubuk Linggau dan Muratara, diserang secara brutal saat melaju di Perumahan Yosep 929, depan SD IT Mutiara Cendikia.
BACA JUGA:Wow! Takut Masuk Penjara, Kontraktor Kembalikan Uang Rp817 Juta, Kejari Muba Angkat Bicara
BACA JUGA:Infrastruktur di OKI Cepat Rusak Akibat Kualitas Rendah, Dewan Desak PUPR Blacklist Kontraktor Nakal
Saat kejadian, Hamsi tengah membonceng anaknya yang berusia empat tahun.
Korban dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Silampari Lubuk Linggau namun meninggal dunia akibat luka tikam di punggung kanan dan pendarahan.
Kapolres Lubuk Linggau, AKBP Bobby Kusumawardhana, melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Penyelidikan masih berlangsung," kata AKP Hendrawan singkat.