Perlukah Penderita Hipertensi Mengonsumsi Obat, Simak Disini Penjelasannya

Senin 26 Aug 2024 - 10:00 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

SUMATERAEKSPRES.ID –  Anda penderita hipertensi? Wajib mengetahui kapan obat hipertensi perlu dikonsumsi. Hal ini karena tak semua kasus  hipertensi perlu ditangani dengan obat. Terkadang, perubahan gaya hidup dan pola makan  sudah cukup untuk mengontrol tekanan darah.

Secara umum, hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi tergolong primer jika penyebabnya tidak diketahui. Sementara itu, hipertensi masuk kategori sekunder jika disebabkan kondisi lain, seperti gangguan ginjal, kelainan jantung bawaan, atau penyalahgunaan obat.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat diobati dengan obat hipertensi. Namun, ketahui dulu kapan obat hipertensi perlu dikonsumsi. Tidak semua kasus hipertensi harus ditangani dengan obat, menerapkan gaya hidup sehat dan mengatur pola makan sehari-hari juga dapat mengendalikan tekanan darah tinggi.

BACA JUGA:Ternyata, Hipertensi yang Tak Dikendalikan Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer

BACA JUGA:Menjaga Tekanan Darah, 10 Makanan Ampuh Turunkan Hipertensi

Dilansir dari alodokter, penanganan hipertensi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu penanganan dengan obat dan tanpa obat. Berikut ini adalah penjelasannya:
Jika tekanan darah sistolik (atas) berkisar antara 120 -129 mmHg dan tekanan darah diastolik (bawah) berada di bawah 89 mmHg, dokter tidak akan memberikan obat darah tinggi kepada penderita.

Sebagai gantinya, dokter akan menyarankan penderita untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat.
Cara yang dapat dilakukan, yaitu:

•    Melakukan olahraga ringan secara teratur, seperti berjalan, joging, bersepeda, atau berenang
•    Membatasi asupan daging merah, lemak, garam dapur, dan alkohol

•    Menghentikan kebiasaan merokok
•    Menerapkan diet DASH

BACA JUGA:Hati-hati, Kurang Tidur Bersiko Terkena Diabetes dan Hipertensi

BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Hipertensi Dijuluki Pembunuh Diam-Diam

Bila perbaikan gaya hidup tidak mampu memperbaiki tekanan darah, dokter akan memberikan obat hipertensi atau obat penurun darah tinggi. Dokter akan menyesuaikan jenis obat hipertensi dengan penyebab dan keparahan hipertensi, kondisi kesehatan, serta respons tubuh penderita terhadap obat.

Biasanya, penderita hanya diberikan satu macam obat hipertensi. Namun, tidak sedikit penderita yang perlu mengonsumsi kombinasi beberapa obat hipertensi.
Obat hipertensi akan diberikan jika penderita telah mengubah gaya hidup dan mengatur nutrisi, tetapi tekanan darahnya tetap tidak normal selama 3 bulan pertama.

Obat hipertensi juga biasanya diberikan jika penderita mengalami kondisi berikut ini:
•    Hipertensi derajat 1 (tekanan darah 130¬–139/80–89 mmHg) dan adanya kondisi aterosklerosis, penyakit jantung, atau riwayat stroke

•    Hipertensi derajat 2 (tekanan darah >140 mmHg/>90 mmHg)
•    Krisis hipertensi (tekanan darah >180 mmHg/>120mmHg)

Kategori :