PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Hanabelle Sawyer, meskipun memiliki dua kewarganegaraan-Indonesia dan Australia-sangat bangga menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Meskipun setengah darah saya warga Australia, saya bangga menjadi bagian dari Indonesia," ujar siswi SD Xaverius 9 Palembang ini, kemarin (17/8).
BACA JUGA:Kegiatan Seru Miss Mega Bintang Indonesia 2024 Nova Liana Saat Pulkam ke Desa Penantian, Simak Yuk!
BACA JUGA: Profil dan Perjalanan Karier Bae Suzy: Dari Miss A hingga Wonderland!
Menurut gadis kelahiran Palembang 27 Maret 2014 ini, darah nasionalisme sebagai anak Indonesia akan selalu mengalir di dalam dirinya.
Jiwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika akan tetap dibawa ke mana pun ia berada. "Saat peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79, saya mengikuti upacara bendera di sekolah dan diberikan kesempatan memimpin lagu-lagu kebangsaan Indonesia," kata Runner-up Miss Cilik Indonesia 2024 ini.
Menurutnya, ini adalah tugas pertama sebagai anak Indonesia dan sebagai Runner-up Miss Cilik Indonesia 2024.
Dengan bangga ia membawakan lagu "Rayuan Pulau Kelapa", lagu wajib nasional yang diciptakan tahun 1944 untuk mengajak semua orang lebih mencintai Tanah Air Indonesia.
Hanabelle juga menyampaikan pidato singkat mengenai "Be Yourself", yaitu menjadi diri sendiri dengan menerima kekurangan dan kelebihan diri.
Dengan mencintai diri sendiri, seseorang bisa merasa bangga dan mengembangkan semua talenta yang dimiliki.
Hanabelle menjelaskan bagaimana ia membantu teman-teman yang kurang percaya diri, dengan mengapresiasi, mengingatkan mereka tentang kelebihan mereka, dan mendorong mereka berkembang serta memberikan dukungan.
Hanabelle juga mengikuti berbagai lomba, seperti lomba menyanyi lagu wajib "Mengheningkan Cipta" dan lagu pilihan "Bangun Pemudi Pemuda".
Terkait partisipasinya dalam Miss Cilik Indonesia, ia menganggap ini sebagai langkah awal menuju impiannya.
"Selain ingin menjadi dokter, saya juga memiliki mimpi suatu saat nanti bisa menjadi Miss Universe," ujar Hanabelle, anak dari pasangan Raymond George Sawyer dan Juliet Sawyer.
Menurutnya, kedua orang tuanya selalu berpesan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk dicapai. Semua bisa diraih dengan belajar, berusaha, dan yang terpenting, berdoa.