Paparan Berakhir, Lanjut Tinjau Lapangan, Penilaian Lomba Kampung Kreatif Kota Palembang

Rabu 14 Aug 2024 - 20:06 WIB
Reporter : Agustina
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pengembangan sektor pariwisata  secara konsisten dilakukan Pemkot Palembang melalui Dinas Pariwisata.  Salah satunya lewat Lomba kampung kreatif. 

Untuk tahun ini, tahapan paparan yang jadi bagian dari penilaian kampung kreatif berakhir, kemarin (14/8). Sebanyak 18 peserta dari tiap kecamatan telah memaparkan keunggulan dan potensi masing-masing.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif  (Ekraf) Dispar Kota Palembang, Maulida Wahyuni menyampaikan, setelah paparan ini, tim juri akan mulai melakukan penilaian lapangan. “Teknisnya, juri akan lakukan kunjungan langsung ke kampung kreatif. Penilaian mungkin secara diam-diam,” bebernya. 

Di hari terakhir kemarin, ada lima kampung kreatif yang paparan di Kantor Dispar Palembang. Yakni Kampung Kreatif Souvenir dari kecamatan Sematang Borang, kampung kreatif Kopti Lestari dari Ilir Barat I, Kampung Kreatif Lebak Cindo dari Bukit Kecil, Kampung Kreatif Eco Edu Wisata dari Jakabaring dan Kampung Kreatif Ketapean dari Ilir Timur III. 

Penggerak Kampung Kreatif Souvenir, Perumahan Kusuma Permai, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Misnan menjelaskan, kampung kreatif ini berawal dari gerakan gotong royong masyarakat. 

BACA JUGA:Kampung Kreatif Pempek Tanggo Rajo Cindo: Pusat Kuliner di Jantung Palembang

BACA JUGA:Lomba Kampung Kreatif Segera Bergulir, Bakal Spektakuler, Digandeng Lomba Bidar

"Sesuai namanya, kampung kreatif ini masyarakat memproduksi berbagai jenis souvenir. Seperti lilin minyak jelantah, sabun minyak jelantah, souvenir pot lilin gypsum, snack olahan pisang, serbuk jahe herbal, serbuk beras kencur herbal, dan serbuk kunyit herbal," bebernya.

Sedangkan Kampung Kreatif Kopti Lestari Ilir Barat I memaparkan potensi produksi tempe.  Disampaikan pengelola Kampung Kreatif Kopti Lestari  RT 02, RW 05 sekaligus Ketua Pus Kopti Sumsel, Siswa Waluya, sekitar 90 persen bergerak dalam produksi tempe dan 10 persen tahu.

“Tahu goreng tidak pakai kimia. Omset Rp80-100 juta per hari," paparnya.  Sampai sekarang kurang lebih 45 rumah yang memproduksi tempe. “Anak - anak kuliah dan sekolah pun ikut bantu," kata dia. 

Tempe produksi Kampung Kreatif Kopti Lestari ada yang bungkus daun dan ada pula plastik.

“Daun lebih cepat kering, plastik lebih tahan lama. Produksi tempe harus bersih, agar tidak cepat busuk, dan rasanya terjaga serta tidak cepat rusak," jelas dia. Tempe hasil produksi dijual ke Pasar Km 12, Km 5, Lemabang, Gandus dan pasar 26 Ilir. 

Sekcam IB 1, Zaid Rahmadian berharap melalui lomba ini Kampung Kreatif  Kopti Lestari bisa lebih dikenal. Tak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga wisata yang belum terangkat.

BACA JUGA:Lomba Kampung Kreatif Kota Palembang 2023 Sukses

BACA JUGA:Daftar Pemenang Lomba Kampung Kreatif Palembang Tahun 2023

Kategori :