SUMATERAEKSPRES.ID – Peningkatan suhu matahari yang ekstrem bisa membawa dampak serius bagi kesehatan, termasuk risiko terkena heat stroke.
Dr. Zulkhair Ali, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dan spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang, memperingatkan bahwa paparan sinar matahari yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kulit kering dan dehidrasi.
"Ketika tubuh kehilangan cairan akibat penguapan dari kulit dan pernapasan, risiko heat stroke meningkat.
Heat stroke adalah kondisi medis yang sangat serius, ditandai dengan kekeringan tubuh, kejang, dan penurunan kesadaran, sering terjadi pada orang yang melakukan aktivitas di bawah sinar matahari tanpa perlindungan yang cukup," kata Dr. Zulkhair Ali.
Menurut Dr. Zulkhair, penting untuk menjaga hidrasi dengan banyak minum air putih dan menghindari paparan langsung matahari dengan menggunakan pelindung seperti payung atau topi.
BACA JUGA:Xiaomi Luncurkan Mobil Listrik SU7, Harga Terjangkau dengan Fitur Menggiurkan
BACA JUGA:Si Jago Merah Lalap Toko Sepatu di Gandus, 7 Unit Damkar Berjibaku Padamkan Api
Ia juga menekankan perlunya perlindungan ekstra bagi individu dengan kondisi medis tertentu seperti lupus.
Gejala heat stroke memerlukan perhatian medis segera. Berikut adalah beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai:
- Suhu Tubuh Tinggi: Suhu tubuh dapat mencapai 40°C atau lebih.
- Keringat Berlebihan atau Tidak Berkeringat: Pada awalnya, mungkin terjadi keringat berlebihan, namun pada tahap lanjut kulit bisa menjadi kering.
- Kulit Merah dan Panas: Kulit dapat terlihat merah, panas, dan kering.
- Detak Jantung Cepat: Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.
- Napas Cepat dan Dangkal: Pernapasan menjadi cepat dan dangkal.
- Sakit Kepala: Sakit kepala yang intens.