PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID-Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebutkan ada empat penyakit katastropik yang mematikan dan menelan biaya paling tinggi di Indonesia, apa saja?
"Penyakit stroke, jantung, kanker, dan penyakit ginjal. Itu menjadi empat penyakit dengan pembiayaan yang besar di rumah sakit secara nasional," kata Dante melansir CNN Indonesia.
Nah untuk mengurangi jumlah kasus tersebut, Kementerian Kesehatan bakal terus memperluas layanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU) di rumah sakit di seluruh Indonesia dengan mekanisme pengampuan rumah sakit.
Dengan demikian, kata dia, layanan terpadu KJSU tidak perlu lagidirujuk jauh keluar kota atau provinsi, cukup di RSUD dan RSUP Provinsi karena mereka telah memiliki layanan komprehensif.
BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Daftar Perawatan Gigi Yang Ditanggung BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Dirut BPJS Kesehatan: Biaya Iuran Kelas 3 Tidak Naik
Masih kata dia, setidaknya sudah ada sekitar 50 persen rumah sakit di kabupaten/kota yang memiliki alat kesehatan lengkap untuk keempat penyakit ini.
"Pada transformasi layanan rujukan, Kementerian Kesehatan berupaya untuk meningkatkan mutu layanan rumah sakit, melalui pemenuhan sarana-prasarana serta sumber daya kesehatan," tukasnya.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan telah mengkategorikan empat penyakit katastropik, yakni stroke, jantung, kanker, dan penyakit ginjal dalam delapan penyakit yang menyerap biaya jaminan kesehatan mencapai Rp34,7 triliun sepanjang 2023.
Masyarakat yang memanfaatkan BPJS Kesehatan itu meliputi 29,7 juta kejadian klaim.
Penyakit jantung menjadi peringkat pertama menyerap klaim BPJS Kesehatan dengan biaya Rp17,62 triliun sepanjang 2023.
BACA JUGA:Begini Cara Cek BPJS Kesehatan Kamu Aktif atau Tidak
BACA JUGA:Syarat dan Cara Mudah Klaim Kacamata dengan BPJS Kesehatan
Angka ini naik jika dibandingkan dengan Rp12,1 triliun pada 2022.
Biaya secara keseluruhan juga meningkat 44,4 persen apabila dibandingkan dengan biaya delapan penyakit di atas pada 2022 yang mencapai Rp24 triliun, dengan jumlah 23,2 kasus.