PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Sopir dan kernet truk angkutan barang, menjadi korban keganasan preman di kawasan Keramasan, Kertapati, Palembang. Lantaran menolak pemalakan modus menawarkan melewati jembatan timbang dan bayar parkir, kernet Ruli Anto (32), sampai dikeroyok dan dibacok.
Tindak pengeroyokan yang dialami korban Ruli, Minggu pagi, 11 Agustus 2024, viral di media sosial setelah direkam pengendara mobil menggunakan kamera ponselnya. Kejadiannya di Jl Mayjen Singadikane, Kecamatan Kertapati, Palembang.
Belakangan diketahui, korban Ruli merupakan kernat dari truk yang disopiri Eka Putra Sanjaya (32). Keduanya warga asal Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan (OKUS).
“Awalnya datang 2 orang, yang pejalan kaki meminta uang parkir,” ujar Kapolsek Kertapati AKP Angga Kurniawan STrK SIK, dikonfirmasi Senin, 12 Agustus 2024.
BACA JUGA:Tidak Diberi Uang, Viral Pemalak Ngamuk Pecahkan Kaca Truk, Warganet Ikut Geram: ’Halal Ditabrak’
Sopir dan kernet itu menolak membayar. Kemudian 1 orang lagi yang mengendarai sepeda motor, menawarkan pengawalan agar truk itu bisa melintas tanpa masuk ke jembatan timbang atau Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).
Lagi-lagi sopir dan truk itu tidak meladeninya. Sampai akhirnya pelaku yang meminta uang parkir tadi, datang lagi. Tapi kali ini membawa batu melempar ke arah truk.
Truk itu pun berjalan menghindari lemparan, namun dihadang oleh beberapa pelaku lainnya. “Saat kernet truk itu turun, dia dikeroyok pelaku,” ulas Angga.
Ternyata pelaku yang mengeroyok itu mengunakan senjata tajam (sajam). Sebagaimana yang viral direkam pengendara mobil yang melintas.
“Korban mengalami luka sayat di jempol kaki kiri, dan luka lecet di dengkulnya. Serta memar di kaki, tangan dan kepala,” sebutnya.
BACA JUGA:Terpantau CCTV, Pemalakan di Exit Tol Keramasan, Keamanan Tol-Kepolisian Langsung Turun Tangan
BACA JUGA:Pemalakan di Jembatan Ampera Buat Ratu Dewa Geram, Tegas Langsung Instruksikan Tangkap Pelaku
Sopir truk yang turun hendak membantu kernetnya, juga dikeroyok. Tapi lukanya tidak separah kernetnya.
“Informasinya tidak menggunakan senjata tajam, namun masih harus diselidiki lebih dulu," klaim Angga.