*Pegawai PDAM Hanya Bisa Pasrah
KAYUAGUNG - Sudah delapan bulan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung tak menerima gaji. Hal ini terjadi karena penghasilan perusahaan pelat merah tersebut tidak sesuai dengan pemasukan.M, pegawai mengaku, memang sudah lama tidak gajian. Tapi mereka tetap bekerja karena tidak ada pilihan. ‘’Kami bekerja seperti biasa meski terasa berat," bebernya kemarin (7/3).Apalagi saat ini PDAM Tirta Agung tengah mengalami transisi. Baru saja dilakukan pergantian direksi untuk perbaikan pengelolaan ke depan. Saat ini setiap hari dilakukan pemutusan sambungan bagi pelanggan nakal yang tidak membayar tagihannya.
Ada minimal 10 pelanggan nakal yang diputus sambungannya. Mereka tak lagi bisa melakukan sambungan baru. Ini cara yang efektif agar pelanggan nakal jera. ‘’Di lapangan itu ada setahun pelanggan tak bayar tagihan dengan berbagai alasan," imbuhnya.BACA JUGA : Tujuh Pernyataan Sikap Masyarakat Muba Bersatu Dalam Aksi di Kantor Gubernur BACA JUGA : Geruduk Kantor DPRD, Sopir Batubara Minta Jalur Angkut di Buka Lagi Dirinya sangat berharap gaji bisa dibayarkan sehingga tugas dapat lebih maksimal dilakukan. ‘’Kalau sekarang tak bisa maksimal karena untuk menjalankan tugas butuh biaya transport membeli BBM, makan dan keperluan lainnya. Jadi sekarang mengeluarkan dari kantong pribadi,’’ katanya.
Dikatakan, dirinya hanya bisa pasrah. Mau bagaimana lagi tidak ada pilihan lain. ‘’Kalau berhenti bagaimana harus mencari pekerjaan baru, kemudian jika tugas tak dijalankan maka akan bertambah banyak keluhan pelanggan yang semakin berimbas terhadap perusahaan,’’ katanya.Plt Kabag Teknik PDAM Tirta Agung, Defriansah Pratama mengakui hal tersebut. ‘’Saat ini ada 53 pegawai PDAM Tirta Agung yang sudah delapan bulan tidak menerima gaji,’’ katanya. (uni/)
Kategori :