Apel kemarin bertujuan untuk mengevaluasi dan menginventarisir kekuatan personel dan peralatan yang akan digunakan untuk mengantisipasi dan menanggulangi karhutla.
"Hal ini dianggap sangat penting untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi bencana," bebernya. Setelah pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan dan simulasi pemadaman api oleh BPBD, Damkar, dan Manggala Agni.
Di Ogan Ilir, upaya pemadaman karhutla masih dilakukan di wilayah Desa Purnajaya, Kecamatan Indralaya Utara. Satgas darat menyisiri lokasi untuk melakukan penyiraman.
Akses titik api sulit dijangkau. Vegetasi lahan berupa tanaman padat kayu gelam sangat menghalangi saat menuju titik api.
Tumbuhan kayu gelam juga potensial menjadi bahan membesarkan kebakaran karena mudaj terbakar. Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menyebutkan sebelumnya lahan di Desa Purnajaya memang terjadi kebakaran seluas 0,3 hektare di lahan semak belukar ditumbuhi kayu gelam. Sedangkan vegetasi lahannya masih semi gambut.
Nah, di lahan itu kembali terbakar sehingga satgas langsung turun lakukan pemadaman sebelum meluas. Selain di Desa Purnajaya, karhutla juga terjadi membakar lahan di Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara dan Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan.
Untuk karhutla di Desa Simpang Pelabuhan Dalam terjadi kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Menghanguskan lahan sekitar 3 hektare dan baru dapat dipadamkan pukul 15.30 WIB. Lokasi tersebut merupakan semak belukar dengan vegetasi tanah mineral.
BACA JUGA:170 Personel Polri Dikirim ke Daerah Rawan Karhutla: Kapolda Sumsel Berikan Pesan Penting Ini!
Sedangkan untuk karhutla di Desa Lorok terjadi sekitar pukul 12.45 WIB. Lahan yang terbakar mencapai 1,5 hektare dan baru bisa dipadamkam sekitar pukul 17.50 WIB.
Tipe kebakaran merupakan semi gambut dengan vegetasi semak dan lahan sawit. "Berdasarkan laporan pendataan kami, telah terjadi 41 kejadian karhutla di Ogan Ilir. Tercatat sudah 87,06 hektare lahan terbakar sepanjang 2024 ini," tukas Edi. (way/dik)