Malam itu suaminya mengaku sudah menikah lagi. Lisa sempat tidak percaya. Sebab selama 12 tahun pernikahan sampai dikaruniai 3 orang anak, mereka tidak ada masalah.
“Saya tidak mau dimadu. Suami tidak mau menceraikan saya, tapi tidak mau melepaskan perempuan itu,” ungkapnya.
Lisa kemudian coba menelepon perempuan itu, tapi tidak juga diangkat. Begitupun telepon suaminya, tidak diangkat istri mudanya.
“Suami saya lalu chat ke perempuan itu, bilang angkat saja. Baru perempuan itu angkat telepon, dari hubungi pakai hp suami saya,” terangnya.
“Saya bilang kejam kamu (perempuan itu), sudah tahu Rian punya istri dan anak. Tapi perempuan itu bilang, jadi cakmano yuk. Sudah telanjur, dia bilang juga sedang hamil,” beber Lisa, tambah shock.
Namun Lisa sempat tidak mau mempercayai saja pengakuan perempuan itu. Lisa minta buktinya. Perempuan itu lalu menunjukkan foto hasil test pack garis 2, yang artinya positif hamil.
“Hancur hati saya. Suami minta saya berdamai, terima perempuan itu. Tapi saya tetap tidak bisa terima, tidak mau dimadu,” tegasnya.
Lisa tinggal di Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Sementara wanita idaman lain (WIL) suaminya itu, tinggal di daerah Sungai Rotan, Kecamatan Bayung Lencir.
“Ternyata orang sinilah (Bayung Lencir), di Sungai Rotan,” sesalnya. Cekcok mulut mencari jalan keluar itu cukup alot, sekitar 4 jam. Dari pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
“Akhirnya saya memikirkan ketiga anak saya, apalagi yang bungsu masih kecil. Terima tidak terima, saya berdamai dengan diri saya sendiri,” tutur perempuan berhijab itu.
Bahkan malam dini hari itu, sebagai seorang istri dia masih melayani suaminya yang meminta jatah malam Jumat. “Mohon maaf, kami sempat melakukan itu (hubungan suami istri) malam itu. Subuhnya saya mandi (mandi wajib),” katanya.
Saat mandi di dalam kamar mandi itu, Lisa kembali menangis. Dia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, yang masih tidak terima dimadu.
Tapi lagi-lagi, dia kepikiran ketiga anaknya. “Sudah mandi, saya salat Subuh. Masih sambil menangis, terus kepikiran,” ulasnya.
Termasuk ketika sedang beres-beres hendak membuka warung di rumahnya, Lisa masih sambil menangis.
Tanpa disadarinya, dia berubah kalap begitu melihat pisau cutter yang ada di warungnya. “Saya seperti sudah tidak sadar, pakai cutter itu saya potong punya suami,” akunya.
Kejadian itu sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat, 23 Februari 2024. Saat ‘burungnya’ dieksekusi, korban Rian Hidayat sedang tidur pulas usai berhubungan intim dengan istrinya.