• Guru dan tenaga kependidikan diberikan pelatihan dan sosialisasi mengenai konsep dan penerapan Kurikulum Merdeka. Ini dilakukan melalui workshop, seminar, dan pelatihan daring.
Pengembangan Perangkat Ajar:
• Sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Ini termasuk modul pembelajaran, bahan ajar, dan media pembelajaran.
Pendekatan Pembelajaran:
. Pembelajaran di sekolah menengah diarahkan untuk lebih interaktif dan partisipatif. Guru didorong untuk menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, seperti proyek, diskusi, dan penelitian.
Penilaian:
• Penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan fleksibel, disesuaikan dengan capaian pembelajaran. Penilaian tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran.
Fleksibilitas Kurikulum:
• Sekolah menengah memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa. Ini termasuk penyesuaian mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan:
• Sekolah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, komunitas, dan dunia usaha, untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Monitoring dan Evaluasi:
• Implementasi Kurikulum Merdeka diawasi dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan perbaikan berkelanjutan.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Pendaftaran Pasangan Calon Kepala Daerah 2024 Berdasarkan PKPU No. 8 Tahun 2024
BACA JUGA:Fitur Keren Banget! Yuk Intip Kelebihan Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise
Dengan pendekatan ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa sekolah menengah, serta mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan.