Kementerian Agama Terus Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Guru
Kementerian Agama Terus Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Guru-Foto: Kemenag-
SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia.
Upaya ini dilakukan melalui berbagai kebijakan, pelatihan, dan penyediaan fasilitas yang memadai. Penegasan ini disampaikan Menag Nasaruddin.
Acara yang mengangkat tema "Guru Berdaya, Indonesia Jaya" ini bertujuan untuk menghargai sekaligus mendorong peran strategis guru dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia.
Tema tersebut dipilih sebagai penghormatan terhadap dedikasi para guru yang terus berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter.
BACA JUGA:Pernyataan Guru Honorer PAUD di Lahat Terkait Kenaikan Gaji ASN dan Tunjangan Profesi
Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan hak yang setara bagi para guru, sebagaimana halnya dengan profesi lain dalam dunia pendidikan.
“Pemerintah berkomitmen untuk memastikan para guru mendapatkan hak yang sama dan dapat terus meningkatkan kompetensi mereka agar mampu menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin dinamis,” ujar Menag.
Menag juga memberikan apresiasi tinggi kepada para guru yang telah berjuang keras dalam membangun karakter dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Ia menganggap guru sebagai sosok yang tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pembimbing yang menanamkan nilai-nilai luhur kepada para peserta didik.
BACA JUGA:Presiden Umumkan Kenaikan Gaji Guru, Pemerintah Daerah Tunggu Regulasi
BACA JUGA:Gaji Guru ASN Naik 2025, Non-ASN Dapat Tunjangan Rp 2 Juta per Bulan, Ini Tanggapan Guru!
“Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing yang dapat menuntun generasi muda menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.
Menurut Nasaruddin, profesi guru memiliki makna yang sangat mendalam. Dalam sambutannya, ia menyebutkan asal kata "guru", yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “Gu” yang berarti kegelapan, dan “Ru” yang berarti obor.