Kurikulum 2013 vs Kurikulum Merdeka: Perbedaan Utama yang Wajib Diketahui Orang Tua!

Jumat 02 Aug 2024 - 13:02 WIB
Reporter : Neni
Editor : Novis

SUMATERAEKSPRES.ID- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Workshop Pendidikan untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka.

Acara ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan kurikulum kepada seluruh ekosistem pendidikan dan pemerintah daerah agar dapat diimplementasikan dengan baik. 

Yogi Anggraena, Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, menyatakan bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024, Indonesia telah beralih dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka. 

Satuan pendidikan yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dapat melanjutkan Kurikulum 2013 hingga tahun ajaran 2025/2026 dan wajib menerapkan Kurikulum Merdeka paling lambat tahun ajaran 2026/2027, dengan pengecualian untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar hingga tahun ajaran 2027/2028. 

BACA JUGA:Diduga Mengantuk, Mobil Brio Hantam Tiang Listrik di Muratara, Dua ASN Bengkulu Luka-luka

BACA JUGA:Viral Aduan Warga Palembang Soal Layanan Rujukan Puskesmas Sukarami, Dinkes Pastikan Sesuai SOP!

Perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dapat dilihat dari beberapa aspek utama:

Kerangka Dasar: 

• Kurikulum 2013: Berlandaskan tujuan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan standar nasional pendidikan. 

• Kurikulum Merdeka: Selain berlandaskan tujuan Sisdiknas dan standar nasional pendidikan, juga berfokus pada pengembangan profil pelajar Pancasila. 

Kompetensi yang Dituju: 

• Kurikulum 2013: Menggunakan Kompetensi Dasar (KD) yang dikelompokkan menjadi 4 Kompetensi Inti (KI): sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. 

• Kurikulum Merdeka: Menggunakan capaian pembelajaran yang disusun per fase, menggambarkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai atau menguatkan kompetensi.

Pendekatan Pembelajaran: 

• Kurikulum 2013: Pembelajaran berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara menyeluruh (kognitif, afektif, dan psikomotorik). 

Kategori :