PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk bergandeng tangan memperkecil kesenjangan akses dukungan menyusui.
“Kami melihat ada peningkatan yang berarti dalam upaya perlindungan, promosi dan dukungan menyusui yang positif dari berbagai pihak. AIMI ingin mengajak semua pihak untuk bisa berperan lebih dalam upaya meningkatkan cakupan angka menyusui di Indonesia," kata Ketua Umum AIMI Nia Umar dalam konferensi pers daring 'Pekan Menyusui Dunia 2024' melansir Antara.
Masih kata Nia, AIMI menekankan pentingnya memberi kesempatan yang sama bagi setiap ibu untuk menyusui bayinya dan berfokus pada edukasi masyarakat tentang kesenjangan yang terjadi dalam praktik dukungan menyusui, utamanya yang masih dialami kelompok rentan.
Nah, dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Dunia (PMD) 2024 sekaligus merayakan ulang tahun ke-17 AIMI, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung menyusui di Indonesia melalui berbagai program di antaranya edukasi dan pendampingan kepada ibu menyusui, hingga advokasi kebijakan.
BACA JUGA:Kombinasi Pijat Oksitosin dan Pose Yoga: “Solusi Menyusui yang Lancar dan Nyaman”
BACA JUGA:Tahan Berapa Lama ASI di Suhu Ruang, Cek Disini Jawabannya, Ibu Menyusui Wajib Baca
Diakuinya, terdapat beberapa tantangan dalam meningkatkan kesadaran terhadap kegiatan menyusui contohnya masifnya promosi dari produk pengganti Air Susu Ibu (ASI) yang tidak berimbang dengan promosi praktik baik dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
Di samping itu, kebijakan yang berlaku saat ini di Indonesia belum cukup komprehensif untuk memberi perlindungan hak ibu dan anak untuk menyusui dan menyusu.
Nia menilai, masih banyak celah di aspek kebijakan terkait perlindungan praktik PMBA yang tepat.
Ua membeberkan, bentuk dukungan nyata dalam keberhasilan menyusui adalah memastikan semua pelayanan kesehatan di Indonesia memberikan pelayanan yang mumpuni terkait manajemen laktasi.
Tetapi, dukungan ini belum merata ada di semua wilayah dan belum mencakup ke masyarakat rentan.
BACA JUGA:IDAI Rekomendasi Menyusui Langsung Dari Payudara Ibu
BACA JUGA:Mengatasi Mood Swing pada Ibu Hamil dan Menyusui
"Melibatkan semua pihak juga perlu memetakan pihak mana saja yang memiliki integritas, kompetensi dan bebas konflik kepentingan dalam memberikan dukungan. Ini agar ibu dan anak juga tidak menjadi target komersialisasi," ujar wanita cantik ini.
Nia menegaskan pentingnya untuk memastikan momen 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) anak dan ibunya sebagai momen penting untuk anak bisa mendapatkan hak dasar atas kehidupan dan kesehatannya.