LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Monitoring tanaman milik petani secara rutin terus dilakukan para petugas PPEP-POPT. Tujuannya tak lain untuk mengetahui tumbuh kembang tanaman padi milik petani. Jika ditemukan hama atau penyakit dapat segera diatasi.
Jika diketahui lebih cepat tentunya langkah antisipasi dapat cepat dilakukan. Tanaman petani pun akan memberikan hasil maksimal. Seperti Senin, 22 Juli lalu, Nina Lia Agustini SP, petugas PPEP POPT melakukan monitoring pada lahan persawahan di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuk Linggau Timur l Kota Lubuklinggau.
Persawahan tersebut memiliki luas sekitar 6 ha dengan umur tanaman 44 hingga 68 hari setelah tanam. Varietas yang ditanam merupakan Ciherang dan Inpari 32. ‘’Hasil pengamatan yang kita lakukan, OPT yang ditemukan yaitu Penggerek Batang Padi dengan luas serangan 0,10 Ha dan intensitas 1,5 persen,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Monitoring Pelaksanaan Coklit, Di 6 Kecamatan
BACA JUGA:Monitoring Pasar Gelumbang, Antisipasi Lonjakan Harga
Penggerek Batang Padi (PBP) dikenal dengan nama hama sundep dan sering menyerang tanaman padi pada fase vegetatif. Sedangkan pada fase generatif (sudah mulai muncul malai), hama ini juga sering muncul dan dikenal dengan nama hama Beluk.
‘’Hama ini juga menjadi salah satu hama utama yang sering menyerang tanaman padi, yang dapat menyebabkan kerusakan dari tingkat ringan, sedang, berat hingga puso,’’ jelasnya.
Sedangkan musuh alami yang ditemukan yaitu laba-laba, coccinellidae, paederus dan capung. ‘’Untuk petani kita sarankan melakukan pengendalian secara mekanis dengan cara pengumpulan kelompok telur dan larva lalu dimusnahkan,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Tak Banyak Kegiatan, Rutin Lakukan Monitoring Tanaman Jeruk
BACA JUGA:Srikandi PLN Monitoring Penanaman Pohon Mangrove, Di Desa Wisata Sungsang IV
Selain itu, bisa juga dilakukan pengendalian dengan menggunakan APH Beauveria bassiana. ‘’Apabila serangan telah melewati ambang ekonomi, lakukan pengendalian dengan pestisida berbahan aktif Dimehipo,’’ ujarnya.
Nina juga mengingatkan petani untuk tetap melakukan sanitasi lahan dan pemupukan berimbang. ‘’Setelah pengendalian, petani juga diminta untuk melakukan pengamatan rutin memantau perkembangan OPT,’’ katanya. (sms)