Romo Benny Mendorong Pentingnya Pendidikan Pancasila untuk Membangun Karakter Bangsa

Minggu 21 Jul 2024 - 18:56 WIB
Reporter : Dody suryawan
Editor : Irwansyah

Jakarta, SUMATERAEKSPRES.ID - Pancasila, sebagai landasan negara Indonesia, telah lama menjadi pilar utama dalam membentuk identitas dan kehidupan berbangsa.

Namun, nilai-nilai luhur ini sering kali terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah dinamika zaman yang terus berubah.

Romo Benny, seorang pendidik yang berkomitmen kuat pada pembangunan karakter bangsa, menegaskan bahwa pendidikan Pancasila di sekolah merupakan hal yang krusial.

Menurutnya, generasi muda perlu tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk memastikan keberlanjutan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan beradab.

"Pendidikan Pancasila tidak semata tentang sejarah dan filsafat, tetapi lebih pada pembentukan karakter yang berintegritas tinggi," ujar Romo Benny dalam sebuah wawancara eksklusif.

BACA JUGA:Partai Demokrat Beri Rekomendasi, Pasangan YPM-Baharuddin Siap Deklarasi Pilkada

BACA JUGA:Himbauan Masyarakat Palembang, Besok 22-26 Juli Uji Coba Contraflow di Jl Kol H Barlian dan Simpang Polda

Sejak era kemerdekaan, pendidikan Pancasila telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan nasional. Namun, seiring perubahan kebijakan politik dan pendidikan, posisi pendidikan Pancasila mengalami fluktuasi yang signifikan.

Di era Orde Baru, pendidikan ini cenderung didominasi oleh pendekatan ideologis yang kaku. Sementara setelah reformasi, perhatian terhadap Pancasila merosot dan digantikan oleh mata pelajaran kewarganegaraan.

Namun, mengingat pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jati diri bangsa, terdapat dorongan kuat untuk mengembalikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.

Hal ini diyakini akan memperkuat identitas nasional, memupuk karakter berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan mengajarkan tanggung jawab sosial serta moral kepada siswa.

Nilai-nilai Pancasila yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

BACA JUGA:BRI Berkomitmen Tingkatkan Keamanan Digital dari Ancaman Siber

BACA JUGA:GIIAS 2024: Wuling Rayakan Ke-7 Tahun Di Indonesia Dengan Capaian Luar Biasa

Hal ini dilakukan melalui pendidikan yang reflektif, kontekstual, dan praktis, agar mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut secara mendalam.

Kategori :