Romo Benny Mendorong Pentingnya Pendidikan Pancasila untuk Membangun Karakter Bangsa

Reporter: Dody suryawan |

Editor: Irwansyah |

Minggu , 21 Jul 2024 - 18:56

Romo Benny, Dorong Pentingnya pendidikan Pancasila--

Jakarta, SUMATERAEKSPRES.ID - Pancasila, sebagai landasan negara Indonesia, telah lama menjadi pilar utama dalam membentuk identitas dan kehidupan berbangsa.

Namun, nilai-nilai luhur ini sering kali terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah dinamika zaman yang terus berubah.

Romo Benny, seorang pendidik yang berkomitmen kuat pada pembangunan karakter bangsa, menegaskan bahwa pendidikan Pancasila di sekolah merupakan hal yang krusial.

Menurutnya, generasi muda perlu tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk memastikan keberlanjutan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan beradab.

"Pendidikan Pancasila tidak semata tentang sejarah dan filsafat, tetapi lebih pada pembentukan karakter yang berintegritas tinggi," ujar Romo Benny dalam sebuah wawancara eksklusif.

Sejak era kemerdekaan, pendidikan Pancasila telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan nasional. Namun, seiring perubahan kebijakan politik dan pendidikan, posisi pendidikan Pancasila mengalami fluktuasi yang signifikan.

Di era Orde Baru, pendidikan ini cenderung didominasi oleh pendekatan ideologis yang kaku. Sementara setelah reformasi, perhatian terhadap Pancasila merosot dan digantikan oleh mata pelajaran kewarganegaraan.

Namun, mengingat pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jati diri bangsa, terdapat dorongan kuat untuk mengembalikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.

Hal ini diyakini akan memperkuat identitas nasional, memupuk karakter berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan mengajarkan tanggung jawab sosial serta moral kepada siswa.

Nilai-nilai Pancasila yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

romo benny mendorong pentingnya pendidikan pancasila untuk membangun karakter bangsa                            jakarta, sumateraekspres.id - pancasila, sebagai landasan negara indonesia, telah lama menjadi pilar utama dalam membentuk identitas dan kehidupan berbangsa.
namun, nilai-nilai luhur ini sering kali terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah dinamika zaman yang terus berubah.
romo benny, seorang pendidik yang berkomitmen kuat pada pembangunan karakter bangsa, menegaskan bahwa pendidikan pancasila di sekolah merupakan hal yang krusial.
menurutnya, generasi muda perlu tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai pancasila untuk memastikan keberlanjutan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan beradab.
"pendidikan pancasila tidak semata tentang sejarah dan filsafat, tetapi lebih pada pembentukan karakter yang berintegritas tinggi," ujar romo benny dalam sebuah wawancara eksklusif.
baca juga:partai demokrat beri rekomendasi, pasangan ypm-baharuddin siap deklarasi pilkada
baca juga:himbauan masyarakat palembang, besok 22-26 juli uji coba contraflow di jl kol h barlian dan simpang polda
sejak era kemerdekaan, pendidikan pancasila telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan nasional. namun, seiring perubahan kebijakan politik dan pendidikan, posisi pendidikan pancasila mengalami fluktuasi yang signifikan.
di era orde baru, pendidikan ini cenderung didominasi oleh pendekatan ideologis yang kaku. sementara setelah reformasi, perhatian terhadap pancasila merosot dan digantikan oleh mata pelajaran kewarganegaraan.
namun, mengingat pentingnya nilai-nilai pancasila dalam membentuk jati diri bangsa, terdapat dorongan kuat untuk mengembalikan pancasila sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.
hal ini diyakini akan memperkuat identitas nasional, memupuk karakter berdasarkan pada nilai-nilai pancasila, dan mengajarkan tanggung jawab sosial serta moral kepada siswa.
nilai-nilai pancasila yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
baca juga:bri berkomitmen tingkatkan keamanan digital dari ancaman siber
baca juga:giias 2024: wuling rayakan ke-7 tahun di indonesia dengan capaian luar biasa
hal ini dilakukan melalui pendidikan yang reflektif, kontekstual, dan praktis, agar mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut secara mendalam.
dalam upayanya untuk memperkuat efektivitas pendidikan pancasila, romo benny menyarankan pendekatan pembelajaran yang kolaboratif dan berorientasi pada praktik.
metode ini termasuk penggunaan studi kasus, diskusi kelompok, serta kegiatan praktik yang relevan dengan kehidupan nyata.
"tidak cukup hanya dengan pengetahuan, tetapi perlu adanya praktek yang memungkinkan siswa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam tindakan mereka sehari-hari," tambahnya.
untuk menanggulangi tantangan dalam membangun kembali pendidikan pancasila sebagai kurikulum wajib, perlu dilakukan langkah-langkah konkret seperti konsistensi dalam kebijakan pendidikan, pelatihan bagi guru, pengembangan bahan ajar yang relevan, serta sosialisasi secara luas kepada masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai pancasila.
baca juga:epson meluncurkan printer in-line monna lisa direct-to-fabric terbaru
baca juga:jalin sinergi, bri dan muhammadiyah berikan kemudahan jasa dan layanan perbankan
"melalui pendidikan pancasila yang kuat dan terintegrasi, saya yakin kita dapat melahirkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan kepala tegak," pungkas romo benny dengan optimisme.
dengan demikian, peran pendidikan pancasila bukan hanya sebagai pewaris sejarah, tetapi sebagai penuntun bagi generasi muda dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik dan beradab.